Sembuh dari Lumpuh karena Stroke, Kisah Komaruddin Berjuang Jadi 'Dokter' untuk Diri Sendiri
Akibat stroke, bahu kiri Komaruddin jadi miring, ditambah rongga mulut sebelah kirinya mencong sehingga membuatnya sulit menelan air liur.
Editor: Choirul Arifin
Untuk kegiatan jalan kaki Bandung - Jakarta ini, Komaruddin mengaku menyiapkan bekal sebanyak Rp 25.000.000.
Uang itu ia kumpulkan untuk merealisasi keinginannya jalan kaki sejauh kurang lebih 150 kilo meter.
"Jadi biaya perjalanan ini dari persiapan Rp. 25 juta, kalaupun misalnya nggak bisa, ditekan ya bagaimana caranya," ungkapnya.
Dalam perjalanan nantinya, selain ditemai satu orang sahabat semasa kuliah. Komaruddin nantinya juga akan dikawal tim yang siap mendampinginya.
Tim ini penting mengingat kondisinya yang merupakan mantan pengidap stroke.
"Dikawal satu mobil asistensi, dikawal juga oleh mobil ambulan, semua biaya sendiri enggak ada seponsor, hanya ada teman-teman yang menyumbang," jelas dia.
Aksi jalan kaki Bandung - Jakarta ini akan menjadi pengalaman pertamanya. Meski begitu, Komaruddin mengaku sejak sembuh dari stroke, olahraga jalan kaki sering ia lakukan.
Ia bahkan sudah sering melakukan jalan kaki dari kediamannya di Jalan KH. Agus Salim, Bekasi Timur menuju Kawasan Kota Tua Jakarta atau Monas.
"Kalau jalan kaki sering mengitari Bekasi dari rumah ke Summarecon atau ke mana hampir setiap hari," paparnya.
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sempat Lumpuh Akibat Stroke, Cerita Pengalaman Komaruddin Jadi 'Dokter' untuk Diri Sendiri
Penulis: Yusuf Bachtiar