Menyentuh Hati, Ignatius Suharyo: Masyarakat Agats Papua Masih Banyak yang Membutuhkan Bantuan
Sekitar 2018, Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo bersama teman-teman Keuskupan dari berbagai kota mengunjungi Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Da
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 2018, Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo bersama teman-teman Keuskupan dari berbagai kota mengunjungi Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Dalam kunjungan tersebut, Ignatius Suharyo menceritakan, ia mendapatkan pengalaman yang cukup menyentuh hatinya.
Pasalnya ia bersama rombongan melihat, masih banyak masyarakat di daerah tersebut yang perlu untuk dibantu. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak masyarakat yang menghadapi permasalahan diberbagai lini kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, dan letak geografis.
“Secara geografis berada di daerah rawa-rawa, tidak ada rumah yang berdiri di atas tanah. Semua rumah hingga lapangan sepak bola berdiri di atas tiang-tiang kayu,” ujar Ignatius.
Merespon permasalahan tersebut, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyerahkan bantuan untuk masyarakat Agats melalui Keuskupan Agung Jakarta di Gereja Kathedral Jakarta, Rabu (30/10/2019) lalu.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, menyerahkan bantuan sebesar Rp 250 juta yang diterima oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo. Dalam peyerahan bantuan tersebut, Irwan Hidayat mengatakan, pendistribusian bantuan ini akan melalui Keuskupan Agung Agats. Hal tersebut dilakukan karena Keuskupan Agung Agats lebih mengerti terkait hal yang dibutuhkan oleh umat dan masyarakat di Agats.
“Bantuan ini diserahkan ke Keuskupan Agats. Saya turut prihatin di tengah dunia yang serba modern ternyata masih ada yang kekurangan,” ujar Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat.
Untuk lebih memaksimalkan pendistribusian bantuan, perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin dan Tolak Linu memberikan kepercayaan lebih kepada Keuskupan.
“Saya percaya bantuan uang akan diberikan kepada masyarakat di sana (Agats). Dan saya pikir, mereka (keuskupan) yang lebih tau uang ini akan dibelanjakan untuk apa, karena mereka yang mengerti kebutuhan masyarakat (Agats),” kata Irwan Hidayat.
Selain itu, Ignatius mengatakan, bantuan dari Sido Muncul akan dibagikan ke berbagai pos seperti kesehatan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Namun, lebih diprioritaskan bantuan yang langsung bersentuhan dengan manusia, seperti pendidikan kesehatan, dan pengembangan manusia,” ujar Ignatius.
Hal tersebut didasari karena, pasca kunjungan ke Agats, Ignatius mengatakan, dari segi pendidikan masih membutuhkan bantuan. Karena masih banyak masyarakat yang lebih memilih bekerja ketimbang mengedepankan pendidikan. Selain dari pendidikan, faktor kesehatan juga menjadi perhatian khusus.
“Dari segi air, jangan dibayangkan ada air sumur. Masyarakat di sana hidupnya banyak tergantung dari air hujan. Kalau hujan tidak turun dalam satu minggu mereka bingung,” kata Ignatius.
Bantuan untuk masyarakat Papua bukan baru pertama kalinya diberikan oleh Sido Muncul. Sekitar dua tahun lalu, Sido Muncul juga memberikan bantuan serupa untuk masyarakat Papua.
“Ini bukan pertama kalinya, sebelumnya kami juga pernah memberikan bantuan untuk mengatasi gizi buruk di daerah itu,” ujar Irwan Hidayat.
Selain itu, Irwan Hidayat menekankan, bantuan ini bukan terkait jumlah yang disalurkan. Namun hal terpenting adalah kepedulian terhadap sesama.
“Sebenernya bukan soal jumlahnya tapi iba hatinya itu yang penting,” tambah Irwan Hidayat.
Bahkan, Irwan Hidayat menceritakan, melalui kegiatan tersebut, ternyata memberikan dampak positif bagi Sido Muncul.
“Kalau saya share ini, salah satu yang harus dilakukan oleh setiap pengusaha. Tapi ini pengalaman saja, ternyata memberikan dampak positif terhadap perusahaan,” tutup Irwan Hidayat.
Penulis: Dea Duta Aulia