Cerita Penderita HIV yang Diusir dari Rumah Mertua Setelah Suaminya Meninggal
Perempuan bernama lengkap Hayu Ari Setyaningtyas ini mengaku terjangkit virus mematikan itu dari sang suami.
Editor: Willem Jonata
Arini tidak ingin ketika meninggal dunia nanti, ia mewariskan utang bagi anak semata wayangnya.
Upaya Arini berbuah hasil. Melalui kerja kerasnya, seluruh utang dapat ia lunasi dalam dua tahun.
HIV It’s Nothing
Setelah divonis HIV positif, Arini makin menjaga pola hidupnya.
Ia dan anaknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dan mengonsumsi lebih banyak sayur serta buah.
"Anak saya pencernaannya lemah, saya sendiri survivor kanker. Ketika saya (berhasil) hidup dari kanker, HIV itu it’s nothing," ungkap dia.
Orang yang hidup dengan HIV (Odhiv) bisa melakukan kegiatan apapun dan berprestasi, asalkan sehat.
Bahkan Odhiv bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan diakui.
Baca: Kasus Video Vina Garut, Satu Pelaku Dinyatakan HIV dan Terserang Stroke
Baca: Viral Nasib Naas Bocah 15 Tahun Postif HIV karena Pergaulan Bebas, Orang Tua Malu & Kurung Anak
Baca: Istri Positif HIV, Suami Habisi Nyawa Istri dan Gantung Mayatnya di Pohon Depan Rumah
Seperti dirinya yang pernah bekerja di perusahaan besar dan memegang jabatan yang lumayan tinggi.
Semua orang di kantor menghargai Arini meski dengan terang-terangan membuka statusnya sebagai HIV positif.
Bahkan suatu hari saat meeting, obat ARV yang wajib dikonsumsinya tertinggal di rumah.
Atasannya pun menugaskan pesuruh di perusahaan untuk mengambil obat tersebut.
"Jadi kalau perusahaan mau menggunakan potensi saya, mereka juga harus terima penyakit saya. Satu paket," imbuh lulusan SMAN 2 Kotabumi itu.
Kebiasaannya menjalani pola hidup sehat ia tuangkan dalam bentuk buku berjudul "Hidup Sehat Bebas Gluten". Buku itu terbit dalam dua jilid.
Kebiasaan hidup sehat juga ditularkan ke kerabat sesama penderita HIV.
Sebab, kebanyakan Odhiv mengalami lemah pencernaan, terutama lambung maupun usus halus.