Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kebiasaan Merokok Picu Pertumbuhan Sel Kanker Paru Paru

Saat ini ada penyakit paru akibat vape yaitu EVALI, khusus kerusakan paru akibat vape

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kebiasaan Merokok Picu Pertumbuhan Sel Kanker Paru Paru
KOMPAS IMAGES
Ilustrasi rokok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya pertumbuhan sel kanker paru-paru.

Di dalam rokok terdapat 2 komponen yaitu ada tar dan nikotin.

Nikotin untuk bikin ketagihan atau adiksi, sedangkan kalau tar adalah komponen padat.

"Ada 6.000 zat kimia dan 40 zat karsinogen langsung yang dapat memicu sel kanker," kata dr. Sita Andarini, SpP(K), PhD saat seminar bulan peduli Kanker Paru bertema “Pencegahan, Deteksi Dini, dan Pengobatan Kanker paru Terkini di Jakarta belum lama ini.

Seminar diadakan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia di Confernce Room Lantai 36, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

Dikatakan Sita, kata dia penggunaan vape sebagai pengganti rokok juga tidak disarankan karena mengandung nikotin.

“Saat ini ada penyakit paru akibat vape yaitu EVALI, khusus kerusakan paru akibat vape," katanya.

Baca: 7 Cara Mudah untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Salah Satunya Berhenti Merokok

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, Sita telah melakukan penelitian terhadap para pengguna vape dan menemukan bahwa hasil nikotinnya lebih tinggi dibandingkan perokok biasa.

dr. Arif R. Hanafi, SpP(K) mengatakan angka tahan hidup pasien kanker bisa diperpanjang jika kanker masih ada dalam stadium I, II, dan IIIa.

“Tujuan kami adalah membuat bagaimana penyakit itu menjadi kronik. Jadi, tidak apa-apa penyakitnya ada tapi tenang. Yang diharapkan pasien kronik dapat bertahan hidup hingga 5 tahun,” katanya.

Dalam rangka mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker paru di Indonesia, dalam seminar ini dibahas juga rangkaian tema besar mengenai kanker paru mulai dari prosedur diagnostik kanker paru terkini.

Juga pengobatan presisi pada kanker paru bukan sel kecil, landscape pengobatan kanker paru bukan sel kecil, Perawatan paliatif pada kanker paru, peran radiologi pasca terapi kanker paru, dan Peranan patologi klinik pada evaluasi terapi kanker paru.

Baca: 5 Kebiasaan Penyebab Sakit Punggung Muncul, Pekerjaan Duduk Setiap Hari, Stres Hingga Merokok

Berdasarkan data yang ada dari Kementerian Kesehatan per Januari 2019, angka kejadian penyakit Kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah Kanker Paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata–rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas