Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kasus Hepatitis A di Depok Jawa Barat menyebar. Tercatat ada 262 kasus hingga awal Desember 2019.

Hepatitis A awalnya menjangkiti puluhan siswa SMP N 20 Depok. Kemudian menyebar semakin luas, hingga ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Banyak yang berasumsi kalau penyebaran virus Hepatitis A yang cepat itu berasal dari pelajar atau makanan yang dikonsumsi para siswa.

Lalu apa penyebab penyebaran virus?

Baca: Gugatan Perdata Jemaah Korban First Travel Ditolak

Baca: Kenali Gejala Awal Penyakit Hepatitis A, dari Mendadak Ingin Muntah hingga Kelelahan

Baca: Tarif Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono menjabarkan kronologi awalnya berasal dari office boy (OB) yang membersihkan sekolah.

Selain menjadi OB, pria yang berasal dari Bogor itu juga menjual makanan di kantin sekolah sehingga diperkirakan dari situlah titik penyebarannya.

“Ia membersihkan sekolah, namun ia juga berjualan. Mungkin karena kebersihannya kurang terjaga, jadi penyakit ini pun menyebar ke satu sekolah lewat makanan yang dijual,” kata Anung saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

Penyebaran virus hepatitis A ini memang bisa ditularkan lewat kotoran manusia yang mungkin saja menempel di fasilitas di kamar mandi kemudian menempel ke tangan saat proses membersihkan kamar mandi.

Kemudian jika tidak membersihkan tangan maka virus yang menempel pada tangan bisa menyebar lagi pada makanan yang dipegang.

Sehingga dalam masa inkubasi virus hepatitis A yang berlangsung hingga 50 hari maka penting untuk menjaga kebersihan diri.

“Karena hepatitis A itu bisa ditularkan melalui makanan atau buang air besar itulah yang paling penting untuk pencegahan memperhatikan kebersihan,” ungkap Anung.

Himbauan untuk hidup bersih itu tidak hanya untuk warga Depok tapi juga daerah-daerah yang dekat dengan Depok.

“Saya juga mengingatkan beberapa wilayah seperti Jakarta, Bekasi, dan Bogor untuk selalu waspada karena wilayah ini sangat berpotensi untuk terdampak,” pungkas Anung.