WHO sampai Kemenkes Sebut Micin Tak Berbahaya, Hanya Catat Ini
MSG selalu dituding bisa menyebabkan kecanduan dan membuat bodoh. Lantas, bagaimana sebenarnya efek samping MSG?
Editor: Fajar Anjungroso
Beberapa orang mengklaim bahwa MSG menyebabkan glutamat yang berlebihan di otak dan stimulasi sel-sel saraf yang berlebihan.
Peningkatan aktivitas glutamat di otak memang dapat menyebabkan kerusakan.
Baca: Selamat Tinggal Micin, Ikuti Trik Ini, Masakan Anda Bakal Lezat Tanpa Penyedap Rasa
Namun, hal itu bisa trjadi jika kita mengonsumsi MSG dalam jumlah yang terlalu besar.
Penelitian juga membuktikan konsumsi MSG dalam jumlah besar bisa meningkatkan kadar darah sebesar 556 persen.
Selain itu, riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Nutrition juga menemukan, individu yang mengonsumsi MSG dalam jumlah tinggi lebih rentan terhadap obesitas.
Dalam riset tersebut, disebutkan bahwa batas aman untuk konsumsi MSG maksimal 0,4 gram per hari.
Bukan zat berbahaya
Uniknya, World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), juga Kementerian Kesehatan RI, mengklaim MSG sebagai bahan makanan yang aman digunakan.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan tentu berefek buruk bagi kesehatan kita.
Salah satu penelitian terbitan American Journal of Clinical Nutrition juga menyatakan masyarakat luas tetap harus waspada terhadap efek samping kesehatan yang mungkin terjadi akibat makan MSG dan agar lebih bijak mengatur porsinya.
Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS meminta produsen makanan dan restoran-restoran untuk tetap mencantumkan MSG dalam daftar komposisi produk mereka.