Kenali Gejala dan Cara Mewaspadai Antraks seperti di Gunung Kidul
Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyerang hewan dan manusia.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wabah Antraks baru-baru ini terjadi di kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta yang ditemukan 2 kasus dan bermula dari kematian kambing di Kecamatan Panjang.
Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyerang hewan dan manusia.
Masa inkubasi antrask ini berkisar tujuh hari, tetapi umumnya berkisar 2 sampe 5 hari yang bisa menular dari hewan maupun lingkungan.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tapi kewaspadaan perlu ditingkatkan,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).
Baca: Wabah Antraks di Gunung Kidul, Kemenkes Tegaskan Wisatawan Tak Perlu Khawatir untuk Berkunjung
Untuk manusia langkah pencegahan yang pertama adalah mengenali terlebih dulu gejala antraks yakni luka pada kulit berwarna hitam yang dikelilingi bengkak, demam, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri perut, diare segeralah membawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Jika mengalami gejala tersebut segeralah untuk memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit.
Kemudian antisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boots dan sarung tangan.
Baca: Terawan Terjunkan Tim Tangani Antraks di Gunungkidul dengan Antibiotik
Mencuci tangan setelah memegang hewan ternak sakit atau mengolah bahan hewan, dan tidak mengonsumsi bahan makanan asal hewan yang sakit.
Tidak menyembelih hewan ternak sakit atau mati, dan tidak membuang sembarangan bahan asal hewan ternak yang sakit atau mati.