Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kenali Gejala dan Cara Mewaspadai Antraks seperti di Gunung Kidul

Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyerang hewan dan manusia.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kenali Gejala dan Cara Mewaspadai Antraks seperti di Gunung Kidul
Capture Youtube
Dinas pertanian dan tanaman pangan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membentuk tim pengawasan penyebaran penyakit antraks di daerah rawan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wabah Antraks baru-baru ini terjadi di kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta yang ditemukan 2 kasus dan bermula dari kematian kambing di Kecamatan Panjang.

 Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyerang hewan dan manusia.

 Masa inkubasi antrask ini berkisar tujuh hari, tetapi umumnya berkisar 2 sampe 5 hari yang bisa menular dari hewan maupun lingkungan.

 “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tapi kewaspadaan perlu ditingkatkan,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).

Baca: Wabah Antraks di Gunung Kidul, Kemenkes Tegaskan Wisatawan Tak Perlu Khawatir untuk Berkunjung

 Untuk manusia langkah pencegahan yang pertama adalah mengenali terlebih dulu gejala antraks yakni luka pada kulit berwarna hitam yang dikelilingi bengkak, demam, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri perut, diare segeralah membawa ke puskesmas atau rumah sakit.

 Jika mengalami gejala tersebut segeralah untuk memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit.

 Kemudian antisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boots dan sarung tangan.

Baca: Terawan Terjunkan Tim Tangani Antraks di Gunungkidul dengan Antibiotik

Berita Rekomendasi

 Mencuci tangan setelah memegang hewan ternak sakit atau mengolah bahan hewan, dan tidak mengonsumsi bahan makanan asal hewan yang sakit.

 Tidak menyembelih hewan ternak sakit atau mati, dan tidak membuang sembarangan bahan asal hewan ternak yang sakit atau mati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas