Pria Lebih Mudah Terinfeksi Virus Corona Daripada Wanita, Kenapa?
Penelitian menemukan adanya tingkat kematian lebih tinggi dialami pria sebanyak 2,8 persen dan wanita hanya sekitar 1,7 persen.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Miranti Kencana Wirawan/Kompas.com
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Penyebaran virus corona telah membuat khawatir seluruh masyarakat internasional.
Virus corona, layaknya virus lain tentu menyerang beberapa grup rentan seperti anak-anak dan lansia.
Namun pada kasus virus corona kali ini tidak hanya menyerang mereka yang rentan.
Virus corona juga diketahui menyerang pria lebih banyak dibandingkan perempuan.
Angka korban infeksi virus corona antara pria dan wanita sebenarnya cukup imbang namun penelitian menemukan adanya tingkat kematian lebih tinggi dialami pria sebanyak 2,8 persen dan wanita hanya sekitar 1,7 persen.
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh Sejarah Kesehatan Internal, wanita lebih banyak terinfeksi Sars di Hong Kong pada 2003, namun angka kematian tertinggi tetap dimiliki pria sebanyak 50 persen lebih tinggi.
Lebih dari 32 persen pria yang terinfeksi Mers (Middle East respiratory syndrome) tewas, dibandingkan 25,8 persen wanita yang mengalami Mers.
Pria dengan usia muda juga lebih rentan meninggal dari pada perempuan selama kasus epidemik influenza pada 1918.
Dilansir dari Straits Times, beberapa penyebab seperti biologis dan gaya hidup rupanya menyumbang terhadap mudahnya kaum pria terinfeksi virus ini.
1. Sistem Imun Pria Lebih Lemah
Pria memiliki respon imun yang lebih rendah terhadap infeksi. Menurut Dr. Sabra Klein, seorang ilmuwan yang mempelajari perbedaan respon jenis kelamin dalam vaksin dan infeksi virus di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, kaum pria memiliki pola yang buruk dalam responnya terhadap infeksi virus.
"Kami telah menjumpainya dalam berbagai virus. Kaum hawa lebih baik dalam melawan virus-virus tersebut," ujarnya.
Kaum wanita memproduksi sistem imun yang kuat setelah vaksinasi dan telah menambahkan respon memori imunnya.