Obat Herbal Kunci Sehatnya Masyarakat Indonesia
Karena terbuat dari bahan alami, obat herbal sangat aman untuk dikonsumsi. Belum lagi beragam manfaat dari obat herbal yang mengandung antioksidan.
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Sudah sejak zaman nenek moyang, masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman lokal untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita.
Masuknya ilmu kedokteran dan obat modern berbasis kimia pun tak menyurutkan kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi obat herbal.
Karena terbuat dari bahan alami, obat herbal sangat aman untuk dikonsumsi. Belum lagi beragam manfaat dari obat herbal yang mengandung antioksidan tinggi dan bisa menyembuhkan beragam penyakit mulai dari kanker, diabetes, masuk angin, jantung, dan masih banyak lagi.
Namun sayangnya keunggulan dan manfaat obat jenis ini masih diragukan khasiatnya oleh sebagian kalangan. Demi menyebarluaskan beragam manfaat tanaman herbal dan penelitian yang terpercaya, Seminar Herbal ke-46 kembali diadakan di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (29/2/2020).
Seminar hasil kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Apoketer Indonesia menjabarkan potensi pemanfaatan obat herbal demi menuju Indonesia Sehat.
Pemanfaat ini pun tak mengherankan apalagi Indonesia adalah negara dengan hutan tropika terbesar kedua di dunia, dan memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi sehingga dikenal sebagai salah satu dari 7 (tujuh) negara megabio-diversity.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat yang hadir sebagai narasumber menjelaskan jika seminar ini mengajak akademisi kedokteran untuk melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah.
“Sehingga tidak hanya bergantung kepada obat modern yang berbasis kimia,” ujar Irwan.
Irwan menambahkan, dirinya berharap dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu bahwa pemanfaatan obat herbal ini memiliki dampak positif dalam pelayanan kesehatan.
“Banyak sekali potensi keanekaragaman hayati kearifan lokal yang bisa kita gali, maka itu kita komitmen mengajak akademisi terlibat langsung melakukan penelitian,” tambahnya.
Seperti halnya produk Tolak Angin, Sido Muncul telah melakukan berbagai penelitian, yaitu Uji Toksisitas dan Uji Khasiat dengan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Diponegoro.
Hasilnya, minum Tolak Angin dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping jika diminum sesuai dosis anjuran (tidak menimbulkan efek toksit bagi organ tubuh).
Tahun 2007 Tolak Angin telah mendapatkan sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari Badan POM.
Sementara itu, Rektor UGJ, Dr. H. Mukarto Siswoyo menyambut baik seminar dan workshop ‘potensi pemanfaatan obat herbal menuju Indonesia sehat’ yang melibatkan 200 mahasiswa FK.
“Saya berterimakasih atas kepercayaan Sido Muncul yang menunjuk FK UGJ sebagai salah satu pelaksanaan seminar. Kami sejalan visi dengan Sido Muncul yakni ingin mengangkat bahan herbal kearifan lokal untuk mencapai tataran global,” ujar Mukarto.
Penulis: Firda Fitri Yanda/Editor: Dana Delani