Profesor dari AS Sebut Tak Ada Gunanya Pakai Masker, Ini Penjelasannya
Sseorang Profesor Kedokteran dan Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Iowa menyatakan, masyarakat biasa tidak perlu membeli membeli masker.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat telah mengonfirmasi adanya kasus virus corona alias Covid-19.
Seorang warga dari Seattle dikabarkan meninggal akibat virus corona dan diinformasikan pada Sabtu (29/2/2020).
Hal ini semakin menambah kekhawatiran publik dan membuat masyarakat melakukan sesuatu untuk melindungi diri.
Satu cara paling mudah adalah membeli masker dan menggunakannya setiap kali keluar di tempat umum.
Sebenarnya, sejak awal Covid-19 mulai merebak di beberapa negara, masker dikabarkan mulai langka.
Baca: Jangan Panik! Kenali Dulu Gejala & Cara Mencegah Virus Corona, dari Demam Hingga Sering Cuci Tangan
Baca: 5 Ciri-ciri Orang yang Terkena Virus Corona, Lakukan 11 Cara Pencegahan Tersebarnya Covid-19!
Bagaimana tidak, permintaan masker lebih besar daripada kapasitas produksi pabrik.
Apalagi di tengah gempuran wabah asal Wuhan ini, peran pekerja medis sangat dibutuhkan.
Tentu mereka juga membutuhkan alat pelindung seperti masker.
Sebab, sehari-hari mereka kontak langsung dengan para pasien terinfeksi.
Namun, semakin masifnya penyebaran corona membuat publik latah membeli dan memborong masker.
Itu dilakukan baik di toko konvesional maupun e-commerce online.
Baca: Bukan Cuma Masker, Hand Sanitizer hingga Thermal Scanner Banyak Diburu Warga
Baca: Virus Corona: Stok Masker di Apotek Kurang dan Permintaan Naik 2 Kali Lipat, Ini Langkah Istana
Namun seorang Profesor Kedokteran dan Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, Eli Perencevich menyatakan, masyarakat biasa tidak perlu membeli masker.
Menurutnya, masker jenis apapun tidak bisa menghindarkan diri dari paparan Covid-19.
Bukan hanya tidak membutuhkannya, tapi Eli juga menganggap masyarakat tidak membutuhkannya.