Benarkah Virus Corona Covid-19 Mati di Cuaca Panas? Ini Kata Peneliti
Peneliti memberikan penjelasan terkait virus corona Covid-19 mati saat cuaca panas
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 telah menyebar di berbagai penjuru dunia.
Tak kenal tempat, virus itu mampu menginfeksi orang dengan berbagai cuaca.
Sebelumnya beredar bahwa virus corona tak bisa hidup di tempat yang memiliki suhu atau cuaca panas.
Namun tak sedikit pula kasus ditemui di beberapa negara dingin seperti di Eropa.
Bagaiaman kata peneliti?
Tim dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong China selatan, melakukan penelitian untuk menentukan bagaimana penyebaran virus corona dipengaruhi oleh perubahan musim dan suhu.
Hasil penelitian diterbitkan pada bulan Februari tetapi belum ditinjau lebih lanjut.
Hasil laporan menyatakan bahwa panas memang mengubah perilaku virus.
"Suhu bisa secara signifikan mengubah transmisi Covid-19," tulis keterangan penelitian dikutip dari mothership.sg.
“Dan mungkin ada suhu yang membuat virus bisa cepat menular."
Analisis menemukan bahwa jumlah kasus naik bersamaan dengan suhu rata-rata hingga puncak 8,72 derajat Celcius C dan kemudian menurun.
"Negara dan wilayah dengan suhu yang lebih rendah mengadopsi langkah-langkah paling ketat".
"Virus sangat sensitif terhadap suhu tinggi".
Baca: Virus Corona Tunda Kunjungan FIFA untuk Bahas Stadion Piala Dunia U-20 2021
Singapura Panas, Masih Ada Kasus Corona Baru
Tidak berarti virus tidak dapat menyebar di negara tropis yang hangat seperti Singapura.
Singapura sejauh ini mencatat 150 kasus per 8 Maret.
Tim Guangzhou mendasarkan penelitian mereka pada setiap kasus baru coronavirus yang dikonfirmasi di seluruh dunia antara 20 Januari dan 4 Februari.
Itu memperhitungkan lebih dari 400 kota dan wilayah Cina yang terkena dampak selama waktu itu.
Ini kemudian dimodelkan terhadap data meteorologi resmi untuk Januari dari seluruh China dan ibu kota masing-masing negara yang terkena dampak.
"Suhu ... bisa memainkan peran penting dalam kesehatan masyarakat dalam hal pengembangan dan pengendalian epidemi," kata penelitian itu.
Dikatakan juga bahwa iklim mungkin berperan dalam mengapa virus itu menyebar di Wuhan, Cina tempat pertama kali terdeteksi.
Bukan Solusi
Cuaca hangat bukan menjadi solusi yang sangat mudah untuk mengekang penyebaran virus juga ditegaskan dalam sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada bulan Februari oleh sekelompok peneliti dari Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan, tetapi belum ditinjau.
Ia menemukan bahwa transmisi berkelanjutan dari coronavirus dan pertumbuhan yang cepat dalam infeksi dimungkinkan dalam berbagai kondisi kelembaban.
"Peningkatan suhu dan kelembaban saat bulan-bulan musim semi dan musim panas tiba di belahan bumi utara, tidak akan selalu mengarah pada penurunan jumlah kasus tanpa implementasi intervensi kesehatan masyarakat yang luas".
Banyak pemerintah dan otoritas kesehatan mengatakan virus corona dapat kehilangan sebagian potensinya ketika cuaca mulai menghangat.
Jumlah Pasien
Update virus corona (Covid-19) per 9 maret 2020 telah menjangkit 108 negara dengan angka kasus konfirmasi 110.041, meninggal 3.825, dan 62.053 sembuh.
Angka ini berdasarkan data real time yang diinformasikan laman Johns Hopkins CSSE, Senin (9/3/2020) pukul 14.33 WIB.
Sementara total kasus di tempat pertama kali virus ini ditemukan, Hunbei, China, 67.743 terkonfirmasi, 3.007 kematian, dan 46.451 sembuh.
Selanjutnya, kabar dari dalam negeri, Jubir pemerintah dalam penanganan corona Achmad Yurianto, Minggu (8/3/2020) mengatakan, ada enam pasien Covid-19.
"Menambah dua kasus postitif, pertama, disebut kasus 05, laki-laki 55 tahun, ini adalah hasil laboratorium yang kita dapat," ujar Yuri di kutip Tribunnews dari Kompas.com.
Baca: Asyik, Apple Bolehkan Karyawan Bekerja di Rumah demi Hindari Virus Corona
Baca: Cegah Penyebaran Corona, KAI Gelar Sosialisasi di Stasiun Pasar Senen
Yuri menjelaskan, kasus 5 didapat dari pelacakan kontak terhadap kasus 1 (klaster Jakarta).
"Lanjutan dari tracking klaster Jakarta. Tadi dapat data laboratorium yang bersangkutan confirm Covid-19," jelasnya.
Selanjutnya, disebut kasus 6 sebagai imported case, karena pasien diduga tertular saat berada di lokasi tempatnya bekerja.
"Imported case yang dia dapat dari Jepang pada saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess," ujar dia.
Yuri mengabarkan, pasien kasus 5 dan 6 kondisinya sudah tidak batuk, pilek, juga demam.
Kondisi keduanya stabil dan tidak membutuhkan alat bantu.
"Kasus 05 dan 06, kondisi keduanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek. Jadi kondisinya dalam keadaan baik," ujar Yuri.
Baca: Pasien Kasus 1 dan 2 Virus Corona Alami Beban Psikologis Karena Identitas Terungkap
Baca: 13 WNI Positif Virus Corona, Tujuh Dinyatakan Sembuh
Berikut rincian kasus konfirmasi virus corona dari 108 negara sebagaimana Tribunnews.com kutip dari laman real time Johns Hopkins CSSE, Minggu (9/3/3020) pukul 15.00 WIB:
- 80.735 kasus konfirmasi di Dataran China
- 7.382 kasus konfirmasi di Korea Selatan
- 7.375 kasus konfirmasi di Italia
- 6.566 kasus konfirmasi di Iran
- 1.209 kasus konfirmasi di Prancis
- 1.040 kasus konfirmasi di Jerman
- 696 kasus konfirmasi di Kapal Diamond Princess
- 673 kasus konfirmasi di Spanyol
- 554 kasus konfirmasi di Amerika Serikat
- 502 kasus konfirmasi di Japan
- 337 kasus konfirmasi di Swiss
- 273 kasus konfirmasi di Inggis
- 265 kasus konfirmasi di Belanda
- 203 kasus konfirmasi di Swedia
- 200 kasus konfirmasi di Belgium
- 176 kasus konfirmasi di Norwegia
- 150 kasus konfirmasi di Singapura
- 114 kasus konfirmasi di Hong Kong
- 104 kasus konfirmasi di Austria
- 99 kasus konfirmasi di Malaysia
- 85 kasus konfirmasi di Bahrain
- 76 kasus konfirmasi di Australia
- 73 kasus konfirmasi di Yunani
- 64 kasus konfirmasi di Kanada
- 64 kasus konfirmasi di Kuwait
- 60 kasus konfirmasi di Irak
- 50 kasus konfirmasi di Thailand
- 50 kasus konfirmasi di Islandia
- 49 kasus konfirmasi di Mesir
- 45 kasus konfirmasi di Uni Emirat Arab
- 45 kasus konfirmasi di Taiwan
- 39 kasus konfirmasi di India
- 39 kasus konfirmasi di Israel
- 36 kasus konfirmasi di San Marino
- 35 kasus konfirmasi di Denmark
- 32 kasus konfirmasi di Lebanon
- 31 kasus konfirmasi di Republik Ceko
- 30 kasus konfirmasi di Vietnam
- 30 kasus konfirmasi di Portugal
- 23 kasus konfirmasi di Finlandia
- 22 kasus konfirmasi di Palestina
- 21 kasus konfirmasi di Republik Irlandia
- 21 kasus konfirmasi di Irlandia
- 20 kasus konfirmasi di Brazil
- 19 kasus konfirmasi di Algeria
- 17 kasus konfirmasi di Russia
- 16 kasus konfirmasi di Slovenia
- 16 kasus konfirmasi di Oman
- 15 kasus konfirmasi di Romania
- 15 kasus konfirmasi di Qatar
- 14 kasus konfirmasi di Ecuador
- 13 kasus konfirmasi di Georgia
- 12 kasus konfirmasi di Argentina
- 12 kasus konfirmasi di Croatia
- 11 kasus konfirmasi di Saudi Arabia
- 11 kasus konfirmasi di Polandia
- 10 kasus konfirmasi di Macau
- 10 kasus konfirmasi di Filopina
- 10 kasus konfirmasi di Estonia
- 9 kasus konfirmasi di Azerbaijan
- 8 kasus konfirmasi di Chili
- 7 kasus konfirmasi di Hongaria
- 7 kasus konfirmasi di Mexico
- 6 kasus konfirmasi di Pakistan
- 6 kasus konfirmasi di Peru
- 6 kasus konfirmasi di Indonesia
- 6 kasus konfirmasi di Belarus
- 5 kasus konfirmasi di Guyana Prancis
- 5 kasus konfirmasi di Selandia Baru
- 5 kasus konfirmasi di Republik Dominika
- 5 kasus konfirmasi di Kosta Rika
- 4 kasus konfirmasi di Afghanistan
- 4 kasus konfirmasi di Bulgaria
- 4 kasus konfirmasi di Senegal
- 4 kasus konfirmasi di Maldives
- 3 kasus konfirmasi di Bosnia and Herzegovina
- 3 kasus konfirmasi di Saint Barthelemy
- 3 kasus konfirmasi di Makedonia Utara
- 3 kasus konfirmasi di Bangladesh
- 3 kasus konfirmasi di Slovakia
- 3 kasus konfirmasi di Afrika Selatan
- 3 kasus konfirmasi di Luxembourg
- 3 kasus konfirmasi di Malta
- 2 kasus konfirmasi di Kamboja
- 2 kasus konfirmasi di Kamerun
- 2 kasus konfirmasi di Kepulauan Faroe
- 2 kasus konfirmasi di Maroko
- 2 kasus konfirmasi di Tunisia
- 2 kasus konfirmasi di Martinique
- 2 kasus konfirmasi di Latvia
- 1 kasus konfirmasi di Lithuania
- 1 kasus konfirmasi di Monaco
- 1 kasus konfirmasi di Togo
- 1 kasus konfirmasi di Armenia
- 1 kasus konfirmasi di Ukraina
- 1 kasus konfirmasi di Kota Vatikan
- 1 kasus konfirmasi di Liechtenstein
- 1 kasus konfirmasi di Andorra
- 1 kasus konfirmasi di Gibraltar
- 1 kasus konfirmasi di Nigeria
- 1 kasus konfirmasi di Moldova
- 1 kasus konfirmasi di Colombia
- 1 kasus konfirmasi di Bhutan
- 1 kasus konfirmasi di Nepal
- 1 kasus konfirmasi di Jordan
- 1 kasus konfirmasi di Paraguay
- 1 kasus konfirmasi di Serbia
- 1 kasus konfirmasi di Sri Lanka
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona di Indonesia: Pasien Covid-19 Jadi 6 Orang, Kemenkes Periksa 620 Spesimen".
(Tribunnews.com/Chrysnha/Fajar)(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)