Perusahaan Farmasi Berlomba-lomba Produksi Obat Covid-19
Vidjongitus menjelaskan kerjasama tersebut untuk mengembangkan produk jamu dalam negeri.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Agung Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antisipasi wabah penyakit akibat virus corona, para pelaku industri farmasi berusaha mengembangkan dan mendistribusikan obat untuk mengatasi penyakit tersebut.
Beberapa jenis obat sempat dilansir Badan Kesehatan Dunia alias WHO untuk penanganan covid-19 ini.
Ferry Soetikno, Pimpinan Dexa Medica Group saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/4), mengatakan untuk saat ini pihaknya memang belum ada rencana riset untuk pengembangan obat tersebut.
Namun Dexa Medica sudah mendonasikan beberapa jenis obat untuk keperluan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.
Yakni obat-obatan untuk jenis Hydroxychloroquine 200 mg yang awalnya disiapkan perusahaan 100.000 tablet untuk pengobatan 5.000 pasien, menjadi 200.000 tablet untuk 10.000 pasien COVID-19.
Demikian juga donasi tahap ke II yaitu Chloroquin 250 mg, yang awalnya 240.000 tablet untuk 12.000 pasien, akan ditambah menjadi 500.000 tablet untuk 25.000 pasien Covid-19.
Baca: Prudential-Halodoc Siapkan 50.000 Rapid Test Covid-19 Gratis untuk Warga Jakarta dan Surabaya
Diharapkan dengan donasi tahap I dan II bisa untuk membantu 35.000 pasien di seluruh Indonesia.
Dexa Medica tak merinci lebih lanjut, bagaimana kelanjutan distribusi ini dan seberapa besar potensi penjualannya karena saat ini masih fokus menyuplai kebutuhan darurat tersebut.
Baca: Sahur Berlebihan Malah Bikin Cepat Lapar Saat Berpuasa
Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma mengatakan perusahaan holding farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mulai memproduksi beberapa jenis obat yang sesuai protokol pengobatan Covid-19.
Baca: Ciputra Hospital Selesaikan 210 Bed Tambahan Bed untuk Fasilitas Isolasi untuk Pasien Covid-19
"Oseltamivir diproduksi oleh Indofarma, lalu hydroxychloroquine, chloroquine dan azithromycin yang diproduksi oleh Kimia Farma," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/4/2020).
Sayangnya Honesti enggan membeberkan
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
lebih lanjut soal penjualan maupun harga produk tersebut.
Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
Sebelumnya di kabarkan anak usaha Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memang tengah melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap beberapa jenis obat potensial untuk covid-19.