Perusahaan Farmasi Berlomba-lomba Produksi Obat Covid-19
Vidjongitus menjelaskan kerjasama tersebut untuk mengembangkan produk jamu dalam negeri.
Editor: Choirul Arifin
![Perusahaan Farmasi Berlomba-lomba Produksi Obat Covid-19](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hati-hati-berita-hoax.jpg)
Verdi Budidarmo, Direktur Utama KAEF saat itu mengatakan pengembangan terbilang tidak gampang di tengah pasokan bahan baku obat dalam negeri yang lebih dari 90% berasal dari impor.
Baca: Iis Dahlia Puyeng Tak Punya Pemasukan, Curhat Punya Tagihan Cicilan Rumah Ratusan Juta Rupiah
Untuk jangka pendek ini, perusahaan telah memproduksi dan mendistribusikan 13 juta tablet chloroquine untuk 600 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Sementara itu PT Kalbe Farma (KLBF) telah menggandeng sejumlah mitra strategis baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pengembangan riset penanggulangan corona.
Vidjongtius, Presiden Direktur KLBF menjelaskan upaya penanggulangan Covid-19 ini membutuhkan banyak kolaborasi dalam negeri maupun luar negeri.
"Mulai dari riset awal, uji klinis, obat, alat kesehatan, herbal, layanan laboratorium dan masih banyak lainnya," jelasnya.
Bentuk kerjasama ini tidak hanya transfer teknologi tapi juga kolaborasi untuk produksi obat chloroquine dan hidrosikloroquin, masker medis, serta riset dan alat test kits laboratorium.
Vidjongitus bilang Kalbe akan terus mengupayakan penjajakan bisa didapatkan dalam tahun ini.
Selain penjajakan dengan mitra luar negeri, Kalbe Farma juga menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Gabungan Pengusaha (GP) Jamu untuk melakukan uji klinis sejumlah jamu untuk Covid-19.
Baca: Berkas Kasus Narkoba Vitalia Sesha Sudah Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat
Vidjongitus menjelaskan kerjasama tersebut untuk mengembangkan produk jamu dalam negeri.
Hal ini dilaksanakan dengan kolaborasi bersama Akademisi, Bisnis, Government, Community (ABGC) untuk sinergi uji klinis dan mempercepat proses hasilnya.
Baca: Film Transformer Terbaru Akan Digarap oleh Tangan Dingin Josh Cooley
Dalam hal ini Kalbe Farma sebagai pihak yang akan menyiapkan fasilitas produksi untuk calon produknya serta lab risetnya.
Baca: 70 Persen Perusahaan Tekstil Nasional Terancam Tutup Permanen Akibat Pandemi Corona
Dana yang disiapkan untuk aktivitas riset yang masuk dalam pos research and develpment (R&D) ini akan menggunakan belanja modal atau capital expenditure yang telah disiapkan di awal tahun sebesar Rp 1 triliun.
Kata Vidjongtius, aktivitas riset bisa berjalan dalam jangka yang lebih panjang.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Industri farmasi berlomba-lomba kembangkan dan produksi obat Covid-19