Apa itu Herd Immunity dan New Normal? Bagaimana Dampak Kedepannya untuk Masyarakat?
Apa itu Herd Immunity dan New Normal? Bagaimana Dampak Kedepannya untuk Masyarakat? Begini Penjelasan Psikolog!
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian mengenai Herd Immunity dan New Normal beserta dampak kedepannya untuk masyarakat.
Kedua istilah tersebut sedang ramai diperbincangkan dan dianggap mampu melawan Covid-19.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (20/5/2020) Psikolog, Yuli Budirahayu, menjelaskan bahwa Herd Immunity adalah suatu situasi atau keadaan di mana semakin banyak masyarakat dalam suatu lingkungan sosial yang memiliki tingkat kekebalan tinggi terhadap penyakit menular.
"Hal tersebut dikarenakan mereka sudah pernah terpapar dan dinyatakan sembuh dari penyakit, yang diharapkan dapat menghambat hingga memutus proses penyebaran virus dari seseorang," ujarnya.
Sementara itu, New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Lalu apa perbedaan dari keduanya?
Pada Herd Immunity, kekebalan akan terbentuk setelah seseorang terinfeksi dan sembuh atau melalui vaksinasi untuk mencegah penularan.
Kemudian pada New Normal, akan lebih kepada seseorang yang mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.
Baca: Jubir Presiden Ungkap 2 Indikator Penerapan New Normal dan Bantah soal Herd Immunity
Baca: Apa itu Herd Immunity? Bisakah Menekan Persebaran Covid-19? Berikut Penjelasannya
Baca: Viral Herd Immunity Dipakai Atasi Corona, WHO Ingatkan Bahayanya : Manusia Bukan Hewan Ternak
Jika suatu negara menerapkan keduanya, yakni Herd Immunity dan New Normal maka akan menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat.
"Kehidupan masyarakat pasti akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, psikologis, dll,"
"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian kedua hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.
Hal tersebut bertujuan apabila diterapkan di masyarakat, mereka lebih bisa menerima dan menjalani aktivitas seperti biasa.
"Masyarakat jadi tidak mudah panik dan stress karena harus melakukan aktivitas seperti biasa (normal) meski dengan menggunakan tatanan atau aturan yang baru jika pada akhirnya kedua hal tersebut diterapkan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)