Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kata Ahli Tentang Masakan Bersantan dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Tak sedikit makanan khas Indonesa menggunakan santan sebagai bahan. Rendang, opor ayam, hingga gulai, menggunakan santan untuk menambah cita rasa.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kata Ahli Tentang Masakan Bersantan dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Sajian Sedap
Pastikan untuk menyajikan Resep Opor Ayam Kuning saat lebaran tiba 

TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit makanan khas Indonesa menggunakan santan sebagai bahan. Rendang, opor ayam, hingga gulai, menggunakan santan untuk menambah cita rasa.

Penggunaan air perahan kelapa yang sudah dikukur ini memang dikenal bisa meningkatkan cita rasa masakan sehingga terasa lebih gurih dan nikmat.

Untuk makanan ringan, santan di antaranya bisa dimanfaatkan untuk membuat cookies, puding, ataupun roti.

Bahan makanan ini juga bisa disajikan sebagai bahan campuran untuk membuat minuman es buah yang segar.

Baca: Menakar Kandungan Gizi Lontong, Nasi dan Ketupat, Mana yang Lebih Sehat?

Tak hanya itu, sudah menjadi pengetahuan bersama, santan kerap pula dipakai sebagai bahan campuran untuk memasak sayur atau makanan berat.

Di suasana Lebaran sendiri, santan sering kali ditemui dalam menu masakan khas hari raya tersebut, seperti opor ayam atau rendang daging.

Namun, karena dianggap dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, makanan itu terpaksa dihindari oleh sebagian orang.

Berita Rekomendasi

Apakah Anda termasuk yang demikian? Benarkah masakan bersantan bisa sebabkan hipertensi?

Berbahaya saat dipanaskan berulang kali

Melansir Buku Hipertensi Bukan untuk Ditakuti (2014) oleh Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz, anggapan mengenai mengonsumsi masakan bersantan bisa menyebabkan hipertensi, tidak sepenuhnya keliru.

Masakan bersantan memang sebaiknya dihindari, khususnya bagi siapa saja yang telah menderita hipertensi.

Baca: Cara Mengolah Daging Beku yang Tepat untuk MPASI

Selain bersantan, masakan khas Indonesia biasanya tinggi lemak dan kolesterol.

Saat santan dikonsumsi dalam bentuk segar, misalnya diperas menggunaan air hangat sebenarnya tidak masalah bagi kesehatan.

Tapi, saat dihangatkan dan minyak dalam masakan diolah berkali-kali, seperti direbus atau digoreng, maka minyak tersebut bisa berubah menjadi lemak trans atau lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh dan saluran pembuluh darah.

Hal inilah yang seringkali menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas