8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia
Berikut delapan fakta virus Ebola yang dikutip dari WHO.int, Ebola virus disease (EVD) sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Ebola
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
- Darah atau cairan tubuh seseorang yang sakit atau telah meninggal karena Ebola.
- Benda-benda yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh (seperti darah, tinja, muntah) dari orang yang sakit dengan Ebola atau tubuh orang yang meninggal karena Ebola.
Petugas kesehatan sering terinfeksi ketika merawat pasien dengan dugaan EVD.
Hal ini terjadi melalui kontak dekat dengan pasien ketika tindakan pencegahan pengendalian infeksi tidak dilakukan secara ketat.
Upacara pemakaman yang melibatkan kontak langsung dengan tubuh almarhum juga dapat berkontribusi dalam transmisi Ebola.
Orang-orang tetap menular selama darah mereka mengandung virus.
Wanita hamil yang mendapatkan Ebola akut dan sembuh dari penyakit mungkin masih membawa virus dalam ASI, atau dalam cairan dan jaringan terkait kehamilan.
Hal ini menimbulkan risiko penularan ke bayi yang mereka bawa, dan kepada orang lain.
Wanita yang hamil setelah selamat dari penyakit Ebola tidak berisiko membawa virus.
Gejala
Masa inkubasi, yaitu interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah 2 hingga 21 hari.
Seseorang yang terinfeksi Ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejala.
Gejala umum:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
Tekadang gejala ini juga diikuti:
- Muntah
- Diare
- Ruam
- Gejala gangguan fungsi ginjal dan hati
- Dalam beberapa kasus, perdarahan internal dan eksternal (misalnya, keluar dari gusi, atau darah di tinja).
- Temuan laboratorium termasuk jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah dan peningkatan enzim hati.
(Tribunnews.com/Fajar)