Cek Fakta, Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan, Minum Kopi dan Ikan Kalengan?
Dokter spesialis kandungan, dr. Margaret Diana, Sp.OG, M.Kes juga mengingatkan agar ibu hamil tidak mengonsumsi makanan kalengan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibu hamil harus sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan janin selama sembilan bulan di dalam kandungan.
Saat hamil dokter menyarankan agar ibu hamil lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan, dicampur protein dan vitamin yang mengandubg asam folat maupun zat besi agar saat lahir bayi memiliki berat badan dan tinggi ideal.
Dokter spesialis kandungan, dr. Margaret Diana, Sp.OG, M.Kes juga mengingatkan agar ibu hamil tidak mengonsumsi makanan kalengan.
"Ikan kalengan sebaiknya jangan dulu dikonsumsi ibu hamil," ungkap dr. Margeret saat live bersama RS Eka Hospital beberapa waktu lalu.
Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu
Kemudian bagaimana dengah kopi dan mie instan, bolehkan di konsumsi ibu hamil?
Kalau kopi dr. Margaret menyebutkan boleh saja dikonsumsi ibu hamil tapi jangan lebih dari batasan 200 miligram (mg). Lebih baik jika dikonsumsi kurang dari batasan tersebut.
Baca: Ojek Online Boleh Angkut Penumpang Lagi, Ini Syaratnya
"Kopi aman sampai 200 mg gram per hari kira-kira dua sachet karena beberapa orang butuh kopi, tapi dibatasi jangan ngidam kopi sehari lima gelas, jangan gitu," kata dr. Margaret.
Sementara itu kalau mie instan, dr. Margaret menjelaskan mie yang terbuat dari tepung memang mempunyai kalori yang bisa diubah jadi energi.
Tapi di dalam mie instan banyak mengandung bahan pengawet, termasuk pada bumbu-bumbunya jadi boleh sesekali dikonsumsi tapi tidak berlebihan.
"Mie instan banyak pengawetnya, ya bolehlah kalau boleh seminggu satu tapi ada ibu yang gak bisa makan nasi larinya ke mie instan ya jangan. Jangan berlebih karena sesuatu yang berlebih tidak baik," pungkas dr. Margaret.