Dexamethasone Dipercaya Mampu Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19, UK Keluarkan Izin Penggunaan
Tim penelitian di Inggris telah menemukan bahwa Dexamethasone menunjukkan hasil yang memuaskan dalam meningkatkan angka keselamatan pasien Covid-19.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Seperti steroid lain, Dexamethasone adalah perawatan non-spesifik yang tidak harus menargetkan satu jalur spesifik peradangan atau pembengkakan, kata Ogbuagu.
Dexamethasone pun memiliki kekurangannya.
Bagaimana Dexamethasone Digunakan untuk Mengobati Pasien Covid-19?
Secara umum, COVID-19 muncul dalam dua fase, jelas Ogbuagu.
"Orang-orang terinfeksi virus, lalu virus itu mereplikasi, dan itulah fase pertama dari Covid-19," katanya.
"Setelah itu, sekitar 10 hari setelah infeksi, orang-orang mulai memproduksi antibodi dan reaksi peradangan terhadap virus."
Bahan kimia inflamasi ini kadang-kadang dapat menciptakan komplikasi COVID-19 yang parah, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, yang menyulitkan oksigen untuk memasuki aliran darah dan mencapai organ.
Pasien dengan komplikasi COVID-19 yang parah mendapatkan manfaat signifikan dengan deksametason dalam studi di Inggris.
Pasien-pasien tersebut meminumnya selama 10 hari, baik secara oral atau melalui infus.
Setelah satu bulan, angka kematian berkurang 35% pada pasien yang membutuhkan perawatan dengan mesin pernapasan dan 20% pada mereka yang membutuhkan oksigen tambahan.
Namun, deksametason nampaknya tidak terlalu berdampak signifikan kepada pasien yang sakit ringan.
Beberapa penelitian, kata Ogbuagu, juga telah menyarankan bahwa steroid seperti deksametason sangat membantu dalam meningkatkan angka kematian di antara orang-orang dengan ARDS.
Apakah Ada Komplikasi?
Ogbuagu menilai bahwa waktu dan selektivitas di antara pasien sangat penting untuk memastikan deksametason digunakan dengan benar sebagai pengobatan untuk COVID-19.