Dexamethasone Dipercaya Mampu Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19, UK Keluarkan Izin Penggunaan
Tim penelitian di Inggris telah menemukan bahwa Dexamethasone menunjukkan hasil yang memuaskan dalam meningkatkan angka keselamatan pasien Covid-19.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Temuan awal menyebut bahwa pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala parah, seperti harus membutuhkan respirator, tidak boleh menggunakan deksametason.
"Kelemahan dari steroid adalah tidak selektif," kata Ogbuagu.
"Steroid bagaikan pedang bermata dua yang dapat menghalangi kemampuan tubuhmu untuk melawan virus."
Ogbuagu mencatat bahwa beberapa penelitian telah menemukan tingkat kematian yang lebih tinggi pada orang yang menggunakan steroid, karena mereka menghambat respon kekebalan tubuh terhadap virus.
Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi-organisasi lain menyarankan agar tidak menggunakan steroid lebih dini karena dapat menghalangi pembersihan virus.
Ogbuagu juga mengatakan bahwa steroid, secara umum, dapat menyebabkan beberapa efek samping yang parah, seperti diabetes atau memperburuk diabetes, serta psikosis atau gangguan emosional.
Bagaimana dengan Hidroksiklorokuin?
Administrasi Makanan dan Obat-obatan A.S. (FDA) mencabut izin penggunaan hydroxychloroquine, obat anti-malaria kontroversial yang sempat dipromosikan oleh Presiden Donald Trump.
FDA mengatakan dalam surat keputusan itu didasarkan pada bukti baru yang membuatnya tidak percaya bahwa hydroxychloroquine dan chloroquine "mungkin efektif dalam mendiagnosis, mengobati atau mencegah" COVID-19.
Mengutip laporan komplikasi jantung, FDA mengatakan obat-obatan itu malah menimbulkan risiko lebih besar bagi pasien daripada manfaat kesembuhannya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)