Menangani Anak Yang Menderita Hemofilia, Dari Pilihan Olahraga Hingga Menjaga Berat Badan
Penyakit hemofilia merupakan penyakit genetik yang membuat penderitanya akan mengalami peradangan luka yang berat saat terjatuh.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit hemofilia merupakan penyakit genetik yang membuat penderitanya akan mengalami peradangan luka yang berat saat terjatuh.
Efek tersebut terjadi karena terjadi kerusakan pada gen dalam tubuh yang fungsinya memproduksi faktor pembekuan darah.
Ahli hematologi dan Keganasan Pada Anak dr. Novie Amalie Chozie, Sp.A (K) menjelaskan semakin berat hemofilia pada anak maka bisa sampai menimbulkan pendarahan di sendi atau nyeri sendi.
"Kalau berat mengalami pendarahan sendi secara spontan ini gejala khasnya jadi selain biru-biru memar juga sering pendarahan spontan di dalam sendi yang paling sering sendi lutut atau sendi siku," ungkap dr. Novie, Jumat (19/6/2020).
Maka sangat diperlukan pengawasan orang tua yang anaknya terjangkit hemofilia terutama pada fase-fase baru belajar berjalan yang biasa sering terjatuh.
Penderita hemofilia disarankan untuk tidak memilih olahraga yang banyak sentuhan fisik dengan orang lain untuk menghindari terdorong yang membuat terjatuh.
Baca: Kenapa Ada Wanita Pura-pura Orgasme Saat Hubungan Seksual, Ini Penjelasan Sexologist
Baca: Update Corona Global Jumat 19 Juni 2020: Total 8,5 Juta Kasus, 456.286 Meninggal & 4,5 Juta Sembuh
"Jadi bukan gak boleh ngapa-ngapain artinya ada penyesuaian olahraga jangan yang sepakbola apalagi bela diri, karate, main baskert, karena itu berisiko," kata dr. Novie.
Penderita hemofilia juga berat badannya tidak boleh berlebih dan tidak boleh juga terlalu kurus karena bisa membuat keadaan otot lemah kalau terlalu kurus dan kalau kegemukan jadi kelebihan beban di ototnya.
"Kalau ototnya lemah tidak bisa memegang sendi dengan baik jadi lebih mudah pendarahan sendi terlalu gemuk gak baik karena beban sendi lutut dan engkel makin berrat memang harus dijaga berat badan seideal mungkin," ucap dr. Novie.
Dr. Novie juga menyarankan orang tua yang anaknya mengalami hemofilia juga disarankan untuk memastikan kepatuhan anak dalam minum obat dan ajak teratur periksa kesehatan ke dokter, karena penyakit hemofilia yang sifatnya seumur hidup ini bisa dicegah dikontrol dengan obat.
"Sejak awal kalau bsia anak dibawa berobat, orang tua aktif ikut group ada organisasi kan orang tua penyandang hemofilia jadi bisa saling tahu informasi dan tukar pikiran," ungkap dr. Novie.