Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ridwan Kamil Ungkap Data Virus Corona Kalah dengan Angka Positif Hamil, Ini Trik Sehat untuk Bumil

Gubernur Ridwan Kamil terheran-heran dengan angka positif hamil di Jawa Barat jauh lebih tinggi ketimbang angka kasus positif virus corona.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ridwan Kamil Ungkap Data Virus Corona Kalah dengan Angka Positif Hamil, Ini Trik Sehat untuk Bumil
canalc.com.ar
ILUSTRASI - Seorang kakak menghamili adik kandungnya, berawal dari curhat. Sang kakak sempat mengancam adiknya tidak akan membiayai sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Ridwan Kamil terheran-heran dengan angka positif hamil di Jawa Barat jauh lebih tinggi ketimbang angka kasus positif virus corona.

Ridwan Kamil pun menilai depopulasi selama masa pandemi virus corona (Covid-19) tidak berlaku di Jawa Barat.

Temuan itu bahkan ia bagikan langsung di akun Instagram pribadinya pada Jumat (19/6/2020) lewat foto berisi data angka kehamilan Jawa Barat selama pandemi corona.

Bersamaan dengan posting itu, Ridwan Kamil menambahkan komentar

"Data ini menunjukkan di Jawa Barat, ternyata lebih banyak yang positif hamil dibanding positif covid. Tolong di tag para lelakinya, saha wae ini teh?"

Isi postingan menyebut angka kehamilan Jawa Barat di tengah pandemi corona sebagai berikut:

- Bandung positif hamil 2.210 orang.

BERITA REKOMENDASI

- Garut positif hamil 1.950 orang.

- Tasik positif hamil 1.205 orang.

- Ciamis positif hamil 1.225 orang.

- Banjar positif hamil 1.188 orang.

- Sumedang positif hamil 1.175 orang.


- Cirebon positif hamil 2.210 orang.

Lonjakan angka kehamilan ini tentu dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru terutama terkait kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap penduduknya.

Dilansir dari situs who.int, WHO mengatakan secara garis besar berhubungan intim di masa pandemi Covid-19 memang tidak berbahaya jika kita dan pasangan dalam keadaan sehat.

Namun jika kehamilan yang terjadi adalah kehamilan yang tidak diinginkan tentu akan menjadi masalah kesehatan serius lainnya.

Seperti memicu tingginya risiko aborsi, HIV/AID, mempengaruhi kesehatan mental keluarga, juga menaikan angka kematian ibu dan anak.

Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan cara terampuh untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan adalah dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi selama berhubungan intim.

Ada banyak alat-alat kontrasepsi yang bisa digunakan tanpa menggunakan resep, seperti kondom, spermisida, diaphragm, atau pil kontrasepsi darurat (KB).

Akan tetapi bagi wanita sebelum mengonsumsi pil KB memang ada hal yang perlu diperhatikan.

Misalnya jika dalam waktu enam bulan terakhir pasangan wanita pernah melahirkan atau memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, adabaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Hal itu dilakukan demi mencegah terjadinya risiko-risiko yang mungkin bisa saja terjadi.

Tak perlu khawatir akan sulit ke rumah sakit, sebab saat ini banyak layanan aplikasi daring yang mempermudah kita untuk berkonsultasi dengan dokter secara online.

Untuk itu, tidak ada alasan untuk terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan dimasa pandemi corona ini.

Trik Menjaga Kehamilan di Masa Pandemi
 Kehamilan di tengah pandemi Covid-19 tentu memberikan kekhawatiran bagi sebagian besar wanita.

Ini membuat ibu hamil harus lebih ketat menjaga kehamilannya agar tetap aman di masa pandemi.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Eric Kasmara, Sp. OG mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil untuk tetap menjaga keamanan kehamilan di tengah masa pandemi.

Paling mendasar adalah menerapkan protokol kesehatan Covid-19, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut, terapkan etika batuk yang tepat, serta menjaga jarak.

"Hindari keramaian, kita enggak tahu kan kalau disana ternyata ada orang tanpa gejala. Selain itu, meski pakai masker tapi kalau jarak dekat malah tetap bisa terjadi penularan," ujarnya webinar RSPI: Persiapan Persalinan di Masa New Normal, Kamis (18/6/2020).

Di sisi lain, asupan gizi ibu hamil juga harus terpenuhi, mulai dari kebutuhan karbohidrat, lemak, serat, vitamin, mineral, dan air putih.

Ibu hamil akan lebih sering buang air kecil, oleh sebab itu harus banyak minum untuk menghindari dehidrasi.

Soal makanan, dr. Eric menyarankan untuk menghindari makan makanan dari luar, terutama makanan cepat saji.

Jauh lebih baik makan makanan segar yang dimasak sendiri untuk menjamin keamanan makanan, terlebih ditengah masa pandemi.

"Makan di luar di kurangi, takut enggak higienis," kata dia.

Tak hanya itu, olahraga rutin perlu dilakukan ibu hamil karena bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, sehingga tubuh menjadi lebih segar dan fit.

Ada beragam olahraga yang bisa dilakukan ibu hamil.

Di antaranya, dr. Eric menyarankan, berenang, yoga, senam hamil, jalan pagi.

"Yang perlu diperhatikan, olahraga ini harus aktivitas fisik, sehingga dipastikan ibu ada pergerakkan," katanya.

Dr. Eric juga menyarakan Ibu hamil untuk rajin berjemur dibawah matahari pagi setidaknya 15 menit setiap harinya.

Selain itu, hindari penggunaan sepatu berhak tinggi, berlatih teknik pernapasan bagi ibu hamil yang akan melakukan persalinan normal, serta punya istirahat yang cukup.

"Istirahat cukup juga penting, sekarang (di masa pandemi Covid-19) karena ibu hamil suka main medsos (media sosial) jadi suka begadang," pungkasnya.

Artikel diolah dari Kompas.com  dan GridHEALTH.id 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas