Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Olahraga Di Luar Rumah, Dokter Sarankan Pakai Topi

Tak sedikit masyarakat saat ini sudah berani berolahraga di luar rumah, meski pandemi virus corona (covid-19) belum dapat dikendalikan.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Olahraga Di Luar Rumah, Dokter Sarankan Pakai Topi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2020). Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar HBKB atau CFD dengan menerapkan protokol kesehatan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin setelah ditiadakan sejak 15 Maret 2020 lalu karena pemberlakuan PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak sedikit masyarakat saat ini sudah berani berolahraga di luar rumah, meski pandemi virus corona (covid-19) belum dapat dikendalikan.

Olahraga favorit yang belakangan ini sedang digandrungi adalah bersepeda.

Namun, apapun bentuk olahraganya disarankan untuk tetap mengindahkan protokol kesehatan.

Dr. Siti Chandra Wijayantie, Sp.KFR(K) dari RSUP Persahabatan menyebutkan saat olahraga ke luar rumah pastikan tetap mematuhi protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, jara jarak, dan membawa perlengkapan cuci tangan.

"Harus diperhatikan soal protokol kesehatan. Kalau dia olahraga tentu harus bawa hand sanitizer, sabun cair atau air untuk cuci tangan, tergantung aksesnya yang paling mudah buat dia. Dia harus pakai masker," ungkap dr. Siti Chandra, saat live di Radio Kesehatan, Selasa (23/6/2020).

Baca: Olahraga di Rumah Jadi Cara Terbaik untuk Sehat di Tengah Pandemi COVID-19

Kemudian tips lainnya dari dr. Siti Chandra. Saat olahraga ke luar rumah, menurut dia, ada baiknya pakai topi, bandana, atau pelindung rambut lainnya.

Berita Rekomendasi

Rambut memang tidak menularkan covid-19 namun tangan kotor yang memegang rambut seperti saat membetulkan poni bisa menempelkan virus di rambut, yang kemudian menyebar ke tubuh lainnya.

"Rambut tidak menularkan, tapi reflek kita itu biasanya tangan kita garuk-garuk rambut, pegang-pegang rambut. Nah si tangan ini yang kemudian kucek mata, pegang mata, pegang hidung, dan pegang mulut. Makanya tangan hrus sering dicuci," kata dr. Siti Chandra.

Baca: Mencari Makanan Sehat dan Bergizi di Warteg

Topi yang sudah di pakai ke luar rumah juga harus segera di cuci atau di semprotkan cairan pembersih sama seperti baju yang digunakan saat keluar rumah

Kemudian sampai rumah juga langsung mandi termasuk mencuci rambut atau keramas supaya tidak ada virus yang menempel.

Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2020). Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar HBKB atau CFD dengan menerapkan protokol kesehatan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin setelah ditiadakan sejak 15 Maret 2020 lalu karena pemberlakuan PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2020). Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar HBKB atau CFD dengan menerapkan protokol kesehatan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin setelah ditiadakan sejak 15 Maret 2020 lalu karena pemberlakuan PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Dr. Siti Chandra juga mengingatkan saat keluar rumah dan melihat adanya keramaian sebaiknya dihindari, menjaga jarak jangan sampai bersentuhan dengan orang lain.

"Tetap physical distancing, jangan olahraga bergerombol. Tetap hrus dilakukan berbaris dengan mengambil jeda. Kalau sekiranya kita lagi ada di kerumunan carilah space yang gak terlalu ramai," ucap dr. Siti Chandra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas