Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengatasi Mual Pada Ibu Hamil

Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil memang sangat wajar mengalami sensasi mual dan muntah, terlebih pada pagi hari.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Mengatasi Mual Pada Ibu Hamil
Envato
Ilustrasi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah. 

Meski mual saat hamil terbilang wajar, kondisi ini tetap harus diwaspadai apalagisampai berlangsung hingga melewati trimester pertama kehamilan atau ibu hamil sama sekali tidak bisa makan, sehingga mengalami kekurangan cairan dan sama sekali tidak bisa beraktivitas.

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (pixabay.com)

Apabila hal ini terjadi, ibu hamil bisa dikatakan mengalami mual dan muntah yang tidak sederhana. Maka, segera konsultasikan kepada dokter.

Tak perlu khawatir jika dokter akan mengambil keputusan lebih baik ibu hamil dirawat. Pilihan itu tentu demi kebaikan ibu hamil dan janin.

Dampak buruk dari mual dan muntah yang dapat memengaruhi kondisi kandungan adalah jika ibu hamil mengalami hyperemesis.

Baca: Di Masa Pandemi Pakai Masker Bikin Sesak, Amankah untuk Ibu Hamil?

Gejala hyperemesis, yakni ibu hamil muntah-muntah lebih dari 10 kali dalam satu hari, sehingga ibu hamil mengalami kekurangan cairan dan energi.

Kondisi ini retan mengganggu kenyamanan ibu dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, jika mengalami hiperemesis, ibu hamil biasanya harus dirawat di rumah sakit.

Kondisi kekurangan kalori dapat menyebabkan ukuran bayi menjadi kecil atau yang biasa disebut intrauterine growth retardation atau janin tumbuh lambat.

Berita Rekomendasi

Kondisi tersebut murni terjadi akibat kekurangan cairan dan zat gizi, bukan dampak dari mual dan muntah secara langsung.

Dengan demikian, mual saat hamil atau morning sickness dapat dikatakan normal jika mual yang terjadi tidak disertai muntah yang terus-terusan.

Sementara itu, gejala mual pada ibu hamil biasanya akan semakin berat pada mereka yang mengandung anak kembar.

Pasalnya, kadar hormon β-HCGyang dihasilkan ibu hamil kembar lebih tinggi daripada wanita yang hamil janin tunggal.

Selain itu, peningkatan hormon β-HCGjuga dapat terjadi pada wanita yang mengalami hamil anggur (mola hidatidosa).

Tak hanya itu, gejala mual saat hamil lebih sering juga terjadi pada wanita yang memiliki faktor risiko berikut:

  • Hamil pertama
  • Usia muda
  • Perokok
  • Berat badan lebih dari 77 kg

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 11 Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas