Ketahui Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah dari Gejala dan Penyebabnya
Kurang darah dan darah rendah merupakan masalah kesehatan yang memiliki perbedaan mendasar terkait penyebab sampai gejalanya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kurang darah dan darah rendah merupakan masalah kesehatan yang memiliki perbedaan mendasar terkait penyebab sampai gejalanya.
Berikut penjelasan perbedaan kurang darah dan darah rendah serta kaitan kedua masalah kesehatan tersebut.
Kurang darah
Kurang darah adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah. Kurang darah disebut anemia.
Melansir Better Health, sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh menggunaan protein bernama hemoglobin.
Baca: 5 Jenis Makanan Ini Bagus untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Alias Hipertensi
Penderita anemia memiliki kadar sel darah merah atau kadar hemoglobin kurang atau di bawah normal.
Kurang darah bukanlah penyakit, melainkan akibat dari tidak optimalnya kinerja organ tubuh.
Penyebab anemia atau kurang darah bisa karena beberapa hal, di antaranya:
- Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat
- Penyerapan nutrisi makanan tidak optimal karena thalassemia atau penyakit sel sabit
- Gangguan autoimin
- Penyakit diabetes, artritis, dan TBC
- Hipotiroidisme
- Gangguan sumsum tulang
- Banyak kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, tukak lambung, haid berat, kanker
- Efek samping obat
- Katup jantung bermasalah
- Infeksi seperti malaria dan septikemia
- Pubertas atau kehamilan
Saat seseorang kurang darah atau anemia, jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan mendaparkan cukup oksigen.
Baca: Jangan Disepelekan, Ketahui Penyebab Tekanan Darah Rendah Selama Kehamilan
Hal itu bisa menimbulkan gejala, tergantung tingkat keparahan anemia.
Beberapa ciri-ciri kurang darah yang umum di antaranya:
- Kulit pucat
- Lemah
- Mudah lelah
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Jantung berdebar
- Susah konsentrasi
- Lidah pecah-pecah atau memerah
- Kehilangan selera makan
Beberapa orang rentan mengalami kurang darah atau anemia, di antaranya wanita yang sedang haid, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Bayi lahir prematur, remaja yang sedang puber, pelaku diet vegan, penderita kanker dan penyakit kronis, serta atlet juga rentan kurang darah.
Darah rendah
Tekanan darah rendah atau biasa disebut darah rendah adalah kondisi saat hasil pengukuran tensi di bawah ambang batas normal.
Baca: Minum Es Teh Saat Berbuka Tidak Cocok Bagi Penderita Darah Rendah
Melansir Mayo Clinic, seseorang dikatakan hipotensi atau darah rendah saat hasil pengukuran tensinya kurang dari 90 mmHg/60 mmHg.
Begitu tekanan darah menurun, seseorang bisa mengalami sejumlah gejala.
Seperti dilansir dari Heart, berikut ciri-ciri darah rendah yang kerap dirasakan penderita:
- Pusing atau sakit kepala
- Mual
- Pingsan
- Dehidrasi atau sangat haus
- Lemah dan lelah
- Susah konsentrasi
- Pandangan berkunang-kunang
- Kulit dingin dan pucat
- Sesak napas
- Depresi
Penyebab darah rendah bisa beragam. Di antaranya terlalu banyak tidur, hamil, efek samping obat tertentu, penyakit jantung, penyakit endokrin, infeksi, alergi, dan kurang vitamin V-12 serta asam folat.
Kaitan antara kurang darah dan darah rendah
Kendati beda penyebab dan gejala, kurang darah dan darah rendah juga bisa saling berkaitan.
Kurang nutrisi vitamin B-12 dan asam folat dapat menyebabkan kurang darah atau anemia. Kondisi ini bisa memicu tekanan darah rendah.
Baca: Tips Bagi Penderita Darah Rendah Saat Jalani Ibadah Puasa
Selain itu, tekanan darah juga bisa rendah atau drop saat tiba-tiba berdiri setelah duduk atau berbaring dalam waktu yang lama.
Kondisi ini termasuk jenis hipotensi ortostatik atau postural.
Jenis darah rendah ini jamak dialami orang yang sedang banyak kehilangan darah misalkan operasi, pendarahan, atau wanita haid yang sangat banyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah