Jeruk Nipis yang Mengandung Asam Sitrat Bisa Bantu Mencegah Penyakit Batu Ginjal
Jeruk nipis mengandung asam sitrat yang mencegah menempelnya partikel-partikel jahat pada ginjal yang bisa menyebabkan batu ginjal
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penderita batu ginjal yang sudah menjalankan operasi harus menjalankan pola hidup yang sehat untuk mengantisipasi munculnya kembali batu ginjal.
Dokter spesialis urologi, dr. Ponco Wibowo, Sp(U)k, Ph.d menyebutkan contoh makanan yang disarankan untuk menjaga kesehatan ginjal adalah jeruk nipis.
Jeruk nipis mengandung asam sitrat yang mencegah menempelnya partikel-partikel jahat pada ginjal yang bisa menyebabkan batu ginjal.
"Setelah operasi makan asam sitrat yang banyak di jeruk nipis ini mencegah terjadinya batu di urin, jadi partikel gak nempel tapi langsung dikeluarin," ungkap dr. Ponco saat webinar, Rabu (29/7/2020).
Oleh karena itu minuman berbahan jeruk nipis bisa jadi pilihan bagi penderita batu ginjal yang punya gejala khas yakni urin berdarah, berpasir, dan nyeri saat buang air kecil.
Baca: Berapa Buah Sisa Jeruk Udin? Jawaban TVRI SD Kelas 1-3, Kamis 30 Juli 2020: Pengurangan
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Sampdoria vs AC Milan Liga Italia: Zlatan Ibrahimovic Starter
Baca: Pemulung di Buleleng Ditangkap Polisi Karena Curi Celana Dalam Wanita Untuk Puaskan Hasrat
"Kalau ada kesempatan mencegah pas do restoran pilih minumnya yang ada lemon yang mengandung asam sitrat yang mencegah batu," kata dr. Ponco.
Tips lainnya mencegah batu ginjal adalah minum air putih sesuai kebutuhan tubuh yakni 2 sampai 2,5 liter per hari dan mengurangi makanan asin serta jeroan.
Aktivitas fisik seperti berolahraga juga membantu menghindari timbulnya batu ginjal karena bisa membakar lemak yang menyebabkan obesitas.
Kemudian yang terpenting adalah pasien yang sudah melakukan operasi ginjal harus tetap rajin kontrol minimal satu kali dalam setahun.
"Bakat kekambuhan pasti ada tapi setahun sekali harus checkup untuk deteksi awal jadi gak usah operasi lagi kalau dideteksi dari awal," ucap dr. Ponco.