Industri Herbal Indonesia Masuk Pasar Global, Salah Satunya Arab Saudi
Khasiat obat herbal Indonesia untuk menjaga kesehatan sudah dikenal sejak zaman dahulu.
TRIBUNNEWS.COM - Khasiat obat herbal Indonesia untuk menjaga kesehatan sudah dikenal sejak zaman dahulu.
Terlebih sejak pandemi Covid-19 mewabah, masyarakat pun mulai kembali mengonsumsi obat herbal tradisional seperti jamu, sebagai upaya untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perindustrian pun mencatat industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mampu tumbuh sebesar 5,59% sepanjang kuartal I-2020.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, mengatakan, “Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia dan juga sangat prospektif untuk dikembangkan karena kebutuhan yang cukup potensial di pasar lokal maupun global,” ucapnya.
Salah satu bukti bahwa obat herbal asli Indonesia dapat menembus pasar global ialah dengan dilaksanakannya ekspor perdana produk unggulan dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk, yaitu Tolak Angin Cair ke Arab Saudi pada Senin, (10/8/2020).
Peresmian ekspor perdana Tolak Angin dilakukan secara virtual dari Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Kantor Marketing Sido Muncul Jakarta dan Arab Saudi yang ditandai dengan pemotongan pita dan pemecahan kendi di Semarang.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Badan POM yang sudah membantu dan memfasilitasi ekspor perdana ini hingga bisa terlaksana.
"Setelah ini, Sido Muncul berencana untuk melakukan ekspansi ke negara-negara lain," tutur Irwan saat acara, Senin (10/8/2020).
Sido Muncul memberangkatkan satu kontainer berukuran 20 feet produk Tolak Angin untuk dikirim ke Arab Saudi, dan akan didistribusikan secara merata di seluruh mainstream market yang ada di Arab Saudi agar masyarakat mudah mendapatkan Tolak Angin.
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga menunjukkan sertifikat analisa hasil penelitian Uji Khasiat atau Uji Manfaat dan hasil Uji Toksisitas Tolak Angin kepada para tamu yang hadir dalam acara tersebut.
"Hasilnya, minum Tolak Angin dua sachet dalam sehari terbukti meningkatkan sel-T secara umum yang merupakan indikator daya tahan tubuh, baik orang yang sehat maupun orang sakit," ungkap Irwan.
Irwan menekankan Tolak Angin memang bisa meningkatkan sel T tapi tidak spesifik untuk menangkal virus tertentu.
Keberhasilan Sido Muncul dalam mengekspor Tolak Angin tidak terlepas dari kepatuhan perusahaan dalam mentaati peraturan pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito mengapresiasi langkah ekspor Sido Muncul.
"Ini suatu kebanggaan tentunya di tengah pandemi seperti ini. Konsumsi produk herbal adalah langkah pencegahan untuk melawan Covid-19 dan meningkatkan daya tahan tubuh kita. Tentunya badan POM mengapresiasi Sido Muncul dalam upaya terus mengembangkan produk herbal tersebut agar dapat bersaing di global. Kami sudah melihat dan mendampingi berbagai ekspor Sido Muncul ke berbagai negara. Ini suatu kebanggaan melihat produk Sido Muncul bisa menembus pasar global," jelas Penny.
Hadir pada pelepasan ekspor perdana Tolak Angin ke Arab Saudi ini ialah Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik RR Maya Gustina Andarini, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan Muhri, Konsulat Jenderal Indonesia untuk Arab Saudi, Distributor Sido Muncul di Arab Saudi Abdilah, Perwakilan dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Heri Widarta, SP, M.Sc, jajaran management Sido Muncul, Irnez Hidayat, Nadia Hidayat dan Roy Anton.