Angka Penularan Covid-19 Masih Tinggi, IDI Sarankan Kemampuan Tracing dan Testing Harus Makin Cepat
Jumlah orang dinyatakan positif covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan. Bahkan pernah tercatat lebih dari 2000 kasus per harinya.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah orang dinyatakan positif covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan. Bahkan pernah tercatat lebih dari 2000 kasus per harinya.
Ketua Umun PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebutkan dengan data tersebut berarti faktanya sampai saat ini penularan covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi.
"Ini kan laporan dari data pemerintah yang datanya naik terus, berarti infeksi masih terus terjadi, penularan amsih terus," ungkap dr Daeng M Faqih saat konferensi pers, Senin (24/8/2020).
Dr. Daeng juga mengatakan dengan masih tingginya kasus maka proses menemukan kasus di lapangan atau tracing kasus covid-19 harus lebih cepat.
Baca: WHO: 172 Negara Bergabung dalam COVAX untuk Pastikan Akses Vaksin Covid-19
Kemudian setelah ditracing harus juga dibarengin dengan tes covid-19 yang cepat sehingga mereka yang membawa virus bisa segera isolasi supaya memutus penularan.
"Memang kecepatan testing kita untuk segera menemukan kasus dilapangan itu perlu cepat supaya yang terkena dilokalisir dan tidak menularkan," kata dr. Daeng.
Baca: Pandemi Covid-19 Percepat Adopsi Digital: Jika Bisnis Tidak Online, Akan Ketinggalan
Dr. Daeng pun mengingatkan kepada masyarakat agar melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Pencegahan itu harus digenjot dengan protokol kesehatan mungkin saat ini kurang kencang apalagi ditengah masyarakat yang hoaxnya luar biasa," ungkap dr. Daeng.
Sementara itu saat ini covid-19 juga menunjukan tren lain terkait gejala karena tidak hanya gejala di saluran pernapasan, tapi ada juga yang ditandai dengan diare, mata merah, bahkan yang paling bahaya tanpa gejala apapun.