Istri Indra Bekti Idap Efusi Pleura, Ini Penyebab dan Gejala Penyakit yang Serang Paru-Paru
Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita dirawat selama satu minggu di rumah sakit karena Efusi Pleura, lalu penyakit apakah itu?
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Istri Indra Bekti sempat dirawat di rumah sakit karena Efusi Pleura, ini penjelasan mengenai penyakit yang sempat dialami Aldila Jelita.
Selama satu minggu, Aldila harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ia diketahui didiagnosa mengalami Efusi Pleura, penyakit yang menyerang organ paru-paru.
Baca: Rumah Sakit Tempat Istri Indra Bekti Dirawat Tegaskan Aldilla Jelita Tidak Terinfeksi Covid-19
Diberitakan Tribunnews.com, sejak awal Agustus ini Aldila sudah merasakan sesak napas.
Bahkan ia sudah sempat dibawa ke dokter, namun tak juga ada peningkatan.
Kemudian Aldila dibawa ke RS Mayapada dan diketahui terdapat cairan di dalam paru-parunya.
Selama di rumah sakit, Aldila mendapatkan tindakan untuk mengeluarkan cairan sebanyak tiga kali.
Hingga akhirnya, ia diperbolehkan untuk pulang ke rumah pada Kamis (27/8/2020) setelah sepekan dirawat.
"Dari awal Agustus Dhila agak sesek dan sempet ketemu dokter keluarga tapi ternyata masih sesek."
"Jadi ada cairan di dalam paru-paru Dhila, pertama 600cc, kedua 1 liter, ketiga 350 cc dan alhamdulillah hari ini udah boleh pulang," terang Indra Bekti.
Lalu, apakah sebenarnya penyakit Efusi Pleura itu?
Dilansir Medicalnewstoday.com, Efusi Pleura merupakan penumpukan cairan di ruang antara paru-paru dan rongga dada.
Baca: Indra Bekti Ungkap Gejala Awal Efusi Pleura yang Diderita Aldilla Jelita, Sesak Napas, Dada Gak Enak
Baca: Alami Efusi Pleura, Paru-Paru Istri Indra Bekti Mengecil, Dipenuhi Cairan
Ruang tersebut juga sering disebut dengan ruang Pleura.
Penyakit ini juga biasa disebut dengan air di paru-paru.
Pleura sendiri dijelaskan, merupakan selaput tipis yang melapisi paru-paru dan rongga dada di dalam tubuh.
Pada paru-paru yang sehat, selaput ini menyimpan cairan dengan jumlah kecil.
Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya gesekan saat paru-paru mengembang dan berkontraksi selama bernapas.
Sementara itu, orang yang mengalami Efusi Pleura akan memiliki terlalu banyak cairan di rongga Pleura.
Kemudian orang dengan Efusi Pleura harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Karena penyakit ini dapat mengancam apabila tidak ditangani dengan segera.
Penyebab Efusi Pleura
Penyakit Efusi Pleura selalu disebabkan oleh berbagai banyak hal lain.
Maksudnya adalah, banyak hal yang dapat menyebabkan Pleura menghasilkan lebih banyak cairan dari biasanya.
Berikut beberapa penyebab dari Efusi Pleura yang paling umum hingga dari gangguan lain:
- Penyakit hati atau ginjal
Penyakit seperti Sirosis dapat menyebabkan cairan menumpuk di dalam tubuh dan bocor ke dada.
- Gagal jantung kongestif
Kegagalan jantung untuk memompa darah dengan baik dapat menyebabkan penumpukan cairan di dada.
Baca: Istri Indra Bekti Dirawat di Rumah Sakit Selama Sepekan, Dokter Tegaskan Bukan Covid-19
Baca: Terbaring di Rumah Sakit, Aldilla Jelita Tak Lupakan Tugasnya Jadi Ibu, Indra Bekti Sampai Kagum
- Gangguan Autoimun
Gangguan seperti Lupus atau Rheumatoid Arthritis dapat menyerang paru-paru dan menimbulkan masalah pada Pleura.
- Infeksi
Infeksi pada saluran pernapasan seperti Tuberkulosis dan Pneumonia dapat berkembang dan menyebabkan air di paru-paru.
- Emboli Paru
Penyumbatan di arteri paru-paru yang disebabkan oleh penggumpalan darah dapat menyebabkan Pleura menghasilkan terlalu banyak cairan.
- Kanker
Biasanya kanker paru-paru atau jenis kanker apapun yang sudah berkembang ke paru-paru atau Pleura dapat menjadi penyebabnya.
Ternyata, komplikasi dari prosedur medis tertentu juga dapat memicu Efusi Pleura.
Operasi jantung terbuka adalah penyebab paling umum dari penyakit ini.
Akan tetapi operasi apapun yang melibatkan dada juga memiliki risiko Efusi Pleura.
Gejala Efusi Pleura
Gejala fisik dalam Efusi Pleura biasanya muncul apabila cairan telah mengisi rongga dada.
Beberapa gejala tersebut antara lain sebagai berikut:
- Batuk kering dan tidak produktif
- Kesulitan Bernapas, terutama saat berbaring
- Demam
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Tidak mampu untuk menarik napas dalam atau merasa nyeri karena mengambil napas dalam
Selain itu, seseorang yang sering mengalami cegukan atau pola cegukan yang tak kunjung sembuh ada kemungkinan mengalami Efusi Pleura.
Bahkan beberapa orang tidak mengalami gejala Efusi Pleura sama sekali.
Mereka mengetahui adanya cairan di paru-paru setelah melakukan pemeriksaan fisik untuk kondisi yang tidak terkait.
(Tribunnews.com/Febia Rosada/Bayu Indra Permana)