Perlu Revisi Peraturan BPOM Terkait Larangan Bayi Konsumsi Kental Manis Hingga Umur Setahun
Karena aturan ini, masih banyak anak-anak yang mengkonsumsi kental manis sebagai minuman sehari-hari.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Agar di masa yang akan datang bayi dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas, maka orangtua wajib memberikan stimulasi secara menyeluruh baik dari segi kesehatan, kecukupan gizi, pola asuh, dan pendidikan.
Usia ini merupakan fase awal tumbuh kembang si Kecil dan akan berpengaruh pada fase selanjutnya.
Itu artinya, anak yang masih berusia hingga 5 tahun juga tidak boleh mengkonsumsi kental manis ini, bukan hanya bayi hingga usia 12 bulan saja.
Dokter spesialis anak DR. Dr. Tubagus Rachmat Sentika, SpA, MARS, mengatakan anak-anak di bawah dua tahun yang sering diberikan kental manis ini akan mengakibatkan stunting dan perkembangan dan pertumbuhan otak serta sarafnya terganggu.
Tingkat kecerdasannya sangat rendah. Kondisi ini akan sulit diperbaiki jika sudah lewat masa golden period. Hal itu disebabkan kental manis itu memiliki kandungan protein yang rendah.
Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K). Guru Besar FKUI-RSCM, menerangkan ibarat prosesor komputer, otak manusia adalah hardware, maka stimulasi adalah software-nya.
Keduanya sama-sama dibutuhkan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal, dan sama-sama membutuhkan asupan nutrisi yang baik.
“Intervensi nutrisi yang paling dibutuhkan oleh anak berusia di bawah 2 tahun adalah protein hewani, bukan tumbuh-tumbuhan seperti daun kelor ataupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral,” ujar Prof Damayanti.
Pada anak, kondisi stunting akan menyebabkan perkembangan yang terlambat, fungsi kognitif yang menurun, serta kegagalan sistem imun.
Sedangkan pada saat anak sudah dewasa, anak rentan mengalami obesitas, penyakit jantung, hipertensi, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya.
Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Dodik Briawan, mengatakan kadar gula dalam kental manis tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak secara rutin. Kandungan isi kental manis sendiri jauh dari susu sebenarnya.
Setiap satu sendok makan kental manis mengandung 2-5,5 g lemak jenuh, yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan kardiovaskular.
Sedangkan protein hanya sebesar 1,5 g, lalu 54 mg kalsium, 36 mg potasium, 5 mg magnesium, 56 IU vitamin A, dan sejumlah kecil vitamin serta mineral lainnya dalam satu sendok makan.
Jadi sepertinya BPOM perlu merevisi kembali peraturan yang melarang pemberian kental manis ini hanya kepada bayi berusia hingga 12 bulan atau setahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.