Dehidrasi Pada Bayi Dampaknya Bisa Fatal, Bagaimana Orangtua Mengetahui Gejalanya?
Anak, termasuk bayi bisa mengalami dehidrasi karena kurang cairan, sakit, flu perut, dan cuaca panas. Namun, tak semua orangtua tahu gejalanya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anak, termasuk bayi bisa mengalami dehidrasi karena kurang cairan, sakit, flu perut, dan cuaca panas.
Namun mungkin saja orangtua tidak menyadari jika anaknya dehidrasi.
Dehidrasi dapat berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) dan masalah ginjal. Pada bayi, dampaknya bisa lebih fatal.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala dehidrasi pada bayi. Berikut ulasannya.
1. Bibir kering dan pecah-pecah
Ini adalah tanda dehidrasi paling umum. Bibir kering dan pecah-pecah serta jumlah air liur yang lebih sedikit merupakan tanda peringatan dehidrasi.
2. Popok kering
Bayi sangat sering buang air kecil sehingga dalam waktu 3-4 jam popok akan benar-benar basah dan perlu diganti.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kurang Minum Air
Jika terjadi penurunan frekuensi buang air kecil pada bayi, maka orangtua tidak boleh menganggap enteng situasinya. Terlebih apabila urine berwarna gelap dan pekat. Hal itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
3. Tidak ada air mata saat menangis
Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan juga bisa membuat bayi rewel. Hal ini membuat orangtua kewalahan untuk mendiamkannya.
Selain itu, saat menangis bayi cenderung tidak mengeluarkan air mata. Kedua tanda ini menunjukkan kadar air di dalam tubuh bayi menurun.
4. Rasa kantuk berlebihan
Dehidrasi memengaruhi suasana hati bayi dalam beberapa cara. Salah satunya membuat bayi merasa lesu dan sangat mengantuk.