Tekanan Darah Tinggi Jarang Timbulkan Gejala Mengganggu, Tapi Jangan Diremehkan
Hipertensi bisa picu komplikasi berbahaya dan bahkan kematian jika tidak ditangani. Maka penting cek tekanan darah secara rutin.
Editor: Willem Jonata
Tonjolan semakin membesar dan sering tidak ditemukan sampai menyebabkan rasa sakit dengan menekan area tubuh lain, atau pecah.
Aneurisma yang pecah bisa mematikan jika terjadi di salah satu arteri utama. Ini bisa terjadi di mana saja di tubuh.
2. Sistem saraf
Tekanan darah tinggi mungkin berperan dalam demensia dan penurunan kognitif seiring waktu. Aliran darah yang berkurang ke otak menyebabkan masalah memori dan berpikir.
Anda mungkin akan kesulitan mengingat atau memahami berbagai hal, atau kehilangan fokus selama percakapan.
Kerusakan yang sama yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi pada pembuluh darah dan arteri di jantung dapat terjadi pada arteri di otak.
Ketika penyumbatan darah yang lebih besar ke otak terjadi, itu disebut stroke. Jika bagian otak tidak bisa mendapatkan oksigen yang mereka terima dari darah, sel mulai mati.
Tingkat kelangsungan hidup Anda dan kemungkinan kerusakan otak permanen tergantung pada seberapa parah stroke itu dan seberapa cepat Anda menerima perawatan.
Pembuluh darah di mata bisa rusak juga.
Jika pecah atau berdarah, dapat menyebabkan kesulitan penglihatan, seperti kabur atau kebutaan. Penumpukan cairan di bawah retina disebut koroidopati.
3. Sistem kerangka
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan keropos tulang, yang dikenal sebagai osteoporosis, dengan meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan tubuh saat buang air kecil.
Wanita yang telah mengalami menopause sangat berisiko mengalami kondisi ini.
Osteoporosis melemahkan tulang dan mempermudah terjadinya patah tulang.