Bayi Zaskia Gotik Lahir Prematur, Apa Penyebabnya? Bagaimana Mencegahnya?
Zaskia Gotik diketahui baru melahirkan anak pertama dari pernikahannya dengan Sirajuddin Mahmud.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM – Zaskia Gotik diketahui baru melahirkan anak pertama dari pernikahannya dengan Sirajuddin Mahmud.
Diwartakan laman Tribun Seleb, Zaskia Gotik melahirkan anak yang diketahui berjenis kelamin perempuan pada Sabtu (7/11/2020) sore, dalam usia pernikahannya dengan Sirajuddin Mahmud memasuki tujuh bulan.
Kabar Zaskia Gotik melahirkan dibenarkan oleh asistennya yang bernama Bohay, ketika dihubungi awak media.
"Iya benar. Lahir prematur," kata Bohay.
Baca Juga: Zaskia Gotik Melahirkan Secara Prematur, Netizen Sibuk Hitung Usia Kehamilan sang Artis
Bohay mengatakan, wanita yang akrab disapa Neng Gotik itu melahirkan dengan proses persalinan normal yang berjalan dengan lancar.
Tak hanya itu saja, Bohay mengatakan bahwa pedangdut berusia 30 tahun ini melahirkan dengan keadaan yang mendadak.
Bohay mengatakan bahwa Zaskia mendadak mulas dan kontraksi pada Sabtu pagi.
Kemudian dibawa oleh sang suami ke rumah sakit.
Baca juga: Anak Lahir Prematur, Sirajuddin Suami Zaskia Gotik Pamer Momen Bareng Si Kecil Berjemur di Pagi Hari
Baca juga: Sempat Dituding Hamil Duluan, Zaskia Gotik Melahirkan Anak Pertama Secara Prematur
"Prediksi lahir itu 25 Desember 2020. Tadi tiba-tiba pas ke RS sama suaminya kan. Eh ternyata dadakan melahirkan Sabtu sore," ucapnya.
Bohay mengaku bahwa ia dihubungi Sirajuddin sore hari untuk menyiapkan perlengkapan bayi dan kemudian dibawa ke rumah sakit, karena Neng Gotik akan lahiran.
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraaan lahir.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, bayi yang lahir sebelum waktunya tersebut rentan mengalami masalah kesehatan serius.
Kelahiran prematur bahkan tidak jarang dapat menyebabkan kematian bayi.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menyampaikan penyebab kelahiran premature yang terkadang tidak diketahui.
Namun, sejumlah faktor dapat menjadi pemicu terjadinya bayi lahir prematur.
Berikut beberapa di antaranya:
- Ibu hamil tidak bisa menghentikan kebiasaan buruk merokok maupun mengonsumsi minuman beralkohol
- Tidak menjaga kenaikan berat badan (kurang gizi). Padahal, kenaikan berat badan ideal wanita minimum mencapai 12,5 kg selama kehamilan
- Tidak menyeimbangkan zat gizi selama kehamilan
- Memiliki hormon kehamian yang tidak seimbang
- Menderita infeksi seperti campak Jerman, infeksi cairan ketuban
- Leher rahim lemah
- Menderita stres
- Mengalami plasenta previa atau ari-ari terletak di rahim bawah
- Ibu hamil berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun
- Hamil kembar atau ganda
- Ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes mellitus
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat, yaitu kurang dari 2 tahun
- Mempunyai riwayat persalinan prematur
Lebih lanjut, dr. Andy menegaskan, tak hanya pada bayi, kelahiran prematur juga bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan bagi ibu yang melahirkan.
Meski begitu, kelahiran prematur dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Hindari perjalanan jauh untuk meminumalisir cedera pada ibu hamil
- Hindari penggunaan obat-obatan tanpa anjuran dokter
- Hindari tempat-tempat yang terlalu ramai karena ibu hamil mudah terjatuh
- Hindari berdiri lebih dari 6 jam
- Sering cuci tangan untuk mencegah infeksi
- Sebisa mungking hindari kontak dengan lingkungan atau orang sakit
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, minimal 4 kali selama kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda
- Mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan, dan perawatan diri selama kehamilan
- Setiap wanita lebih baik merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat, yakni 20-34 tahun.
(*)