Gampang Sariawan? Ketahui Pemicu dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya sariawan tidak memiliki penyebab yang spesifik, tetapi dapat dipicu oleh luka atau trauma di mulut.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sariawan umumnya muncul di area rongga mulut dan sekitarnya. Dan biasanya masalah sariawan dianggap sepele oleh si penderita.
Namun, kondisi mulut sariawan tetap saja menimbulkan sakit sehingga tidak nyaman saat menyantap makanan.
Pada dasarnya sariawan tidak memiliki penyebab yang spesifik, tetapi dapat dipicu oleh luka atau trauma di mulut.
Adapun trauma di mulut terbagi menjadi lima yakni mekanis, kimiawi, thermal, stres atau kecemasan, dan keturunan.
Mekanis
Penyebab tersering adalah menyikat gigi terlalu keras sehingga bagian mukosa atau jaringan lunak di mulut terluka.
Orang-orang yang kerap menggunakan gigi palsu akan dengan mudah terkena sariawan. Apalagi, kalau gigi palsunya tajam.
"Penggunaan gigi palsu yang mulai longgar karena sudah lama dipakai juga bisa menyebabkan luka dan munculnya sariawan," kata Drg Rusmawati Ruslan, SpPM dalam talkshow bersama Kalbe, Jumat (13/11/2020).
Dia menyarankan, jika gigi palsu sudah tidak enak digunakan, sebaiknya berkonsultasi ke dokter gigi untuk segera menggantinya.
Kimiawi
Ini adalah faktor pemicu yang berasal dari zat-zat kimia yang terkandung di dalam obat-obatan.
Rusmawati mengatakan, pasien yang pulang berobat dari dokter gigi biasanya akan diberikan obat hydrogen peroxide yang salah satu efek sampingnya dapat menyebabkan sariawan.
Baca juga: Manfaat Serum Vitamin C untuk Perawatan Kulit
Penggunaan aspirin dan bahan-bahan kedokteran gigi lainnya, seperti tambalan gigi yang bocor juga memicu terjadinya sariawan.
Thermal
Sariawan juga sering dipicu oleh sesuatu yang panas dan pedas saat masuk ke mulut. Misalnya, buru-buru mengonsumsi makanan yang terlalu panas bisa membuat sariawan muncul di langit-langit, lidah dan sekitar mulut lainnya.
Makanan dan minuman yang terlalu dingin kemungkinan juga bisa membuat rongga mulut cedera. Untuk itu, biasakan makan dengan pelan.
Stres atau kecemasan
Stres atau kecemasan tidak secara langsung memengaruhi munculnya sariawan. Namun, tanpa disadari, orang yang sedang merasa stres atau cemas akan melakukan kebiasaan menggigit bibir atau area pipi.
Nah, kebiasaan inilah menjadi salah satu faktor pemicu dari sariawan karena ketika kita menggigit bibir akan timbul luka.
Faktor keturunan
"Beberapa penelitian menunjukkan kerentanan sel untuk menimbulkan sariawan secara turun temurun," terangnya.
Baca juga: Pemicu Gusi Berdarah Saat Sikat Gigi, Simak Penjelasan Ahli
Sehingga, apabila ada orang tua yang sering mengalami sariawan, kemungkinan akan menurun ke anak-anaknya.
Jenis-jenis sariawan
Terdapat tiga jenis sariawan yang masing-masing memiliki perbedaan ukuran. Proses penyembuhannya pun tergantung dari jenisnya.
Minor
Sariawan tipe ini memiliki ukuran kurang dari 1 cm dan paling sering ditemui di masyarakat. Umumnya, tipe minor timbul di mukosa pipi, bibir, dan dasar mulut.
Sariawan ini bisa sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari tanpa menimbulkan jaringan parut (bekas luka).
Mayor
Untuk jenis mayor ukurannya cukup besar yakni lebih dari 1 cm. Dalam beberapa kasus ada yang bahkan sampai 3,5 cm.
"Sariawan kecil saja bisa mengganggu makan. Apalagi yang mayor ini bisa membuat orang tidak nafsu makan," kata dia.
Karena ukurannya yang cukup besar, sariawan dengan jenis mayor semakin lama sembuh apalagi posisinya yang berada di sudut mulut rentan kembali terluka.
Lesi yang muncul juga dapat menetap lebih dari 6 minggu dan menimbulkan jaringan parut.
Herpetiform
Sama seperti namanya, jenis sariawan ini menyerupai lesi herpes meski tidak ada hubungannya dengan virus herpes.
Tipe ini memiliki bentuk yang kecil-kecil tapi menyeluruh dan munculnya tidak diawali dengan lentingan merah.
Herpetiform memiliki ukuran diameter 2-3 mm. Kemunculan lesinya pun bisa menyatu sehingga tampak seperti jenis yang mayor.
Mengobati sariawan
Menurut Rusmawati, sariawan sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika sariawan timbul karena ada penyakit lain, maka pengobatan harus disesuaikan dengan penyakit sistemiknya.
"Sebagai contoh, jika sariawan disebabkan karena anemia, maka yang diobati adalah penyakitnya. Begitu pun jika penyebabnya adalah posisi gigi palsu yang harus dibenarkan posisi giginya," kata dia lagi.
Tetapi, rasa sakit sariawan bisa diredakan dengan obat-obatan yang bervariasi. Meskipun untuk sariawan yang berulang perlu dilihat lagi faktor pemicunya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenali Pemicu Mulut Gampang Sariawan dan Pengobatannya