800 Ribu Anak di Indonesia Meninggal karena Pneumonia, Ini Cara Cegahnya
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan, pentingnya penanggulangan kematian pneumonia pada anak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 4,5 per 100 balita.
Hal ini berarti, 4, 5 dari 100 balita, menderita Pneumonia. Sementara Berdasarkan laporan WHO tahun 2017 15% dari kematian anak dibawah 5 tahun atau 5,5 juta disebabkan pnemonia dan berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes tahun 2016 jumlah lebih dari 800.000 anak di Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan, pentingnya penanggulangan kematian pneumonia pada anak.
"800.000 anak Indonesia meninggal dunia akibat pneumonia, yang berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes 2016," ujar Terawan dalam acara yang digelar secara virtual, beberapa waktu lalu.
Pemerintah, ujar dia berupaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita dengan pnemonia, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam deteksi dini dan perluasan imunusiasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) secara bertahap.
Baca juga: Cegah Pneumonia Pada Anak, Ibu Diharapkan Beri ASI Eksklusif 6 Bulan
Sementara itu Menteri KPPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati menambahkan bahwa sumber daya paling berharga bagi suatu negara adalah SDMnya.
"Tidak ada negara maju tanpa SDM berkualitas maka investasi terbesar kita 79,5 juta anak Indonesia, untuk itu pentingnya pemenuhan hak anak saat ini demi kualitas sdm masa depan'' jelas Bintang.
Penyakit Pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan bakteri, virus dan jamur yang ada dimana-mana sehingga menyebabkan demam, pilek, batuk, sesak napas dan ketika kekebalan bayi dan balita rendah maka fungsi paru terganggu sedangkan tingkat kekebalan bayi dan balita rendah disebabkan karena asap rokok, asap/debu didalam rumah merusak saluran napas, ASI sedikit/hanya sebentar, gizi kurang, imunisasi tidak lengkap, berat lahir rendah, penyakit kronik dan lainnya.
Pneumonia merupakan penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia.
Kematian akibat pneumonia pada balita dapat dicegah dan diobati, Pemerintah dan masyarakat harus bekerja bersama agar anak Indonesia bebas dari pneumonia.
Keluarga berperan yang besar dalam kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapat perlindungan dan hak kesehatannya termasuk STOP Pneumonia dengan cara;
1) ASI eksklusif 6 bulan, menyusui ditambah MPASI selama 2 tahun,
2) Menuntaskan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk anak,
3) obati ke Fasilitas Kesehatan jika anak sakit,
4) Pastikan kecukupan gizi seimbang pada anak,
5) Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat serta
6) Manfaatkan buku KIA untuk mendapatkan informasi kesehatan anak.