Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bahaya, Jangan Abaikan Diabates Gestasional saat Hamil 

Jangan anggap sepele, dalam jangka panjang, diabates gestasional bisa meningkatkan risiko ibu mengalami diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bahaya, Jangan Abaikan Diabates Gestasional saat Hamil 
diabetes.co.uk
Ilustrasi diabetes 

Menurut dr. Dara, hal ini sangat erat kaitannya dengan kondisi sang ibu hamil.

"Di awal-awal trimester, bulan 3 atau 4, biasanya ibu hamil masih mual-mual. Jadi, mereka malas makan. Tetapi setelah melewati usia kehamilan tersebut atau memasuki trimester kedua, keluhan tersebut mulai mereda dan membuat ibu hamil bisa lebih leluasa mengonsumsi makanan. Beberapa di antaranya mungkin malah jadi tidak terkontrol, termasuk berlebihan dalam mengonsumsi makanan manis," ujar dr. Dara.

Apabila hal tersebut dibiarkan, diabetes gestasional bisa dialami.

Ada beberapa gejala yang mungkin dialami, misalnya mudah haus, sering buang air kecil, dan mudah lelah.

Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi ibu hamil pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi ibu hamil pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. (Shutterstock)

Dari 72 responden survei yang sedang hamil dan mengalami atau berisiko diabetes gestasional, sering buang air kecil merupakan gejala yang paling umum mereka rasakan.

Satu-satunya langkah pengobatan yang bisa ditempuh oleh ibu hamil dengan kondisi diabetes gestasional adalah dengan melakukan terapi insulin.

Hal ini tidak berbeda dengan penyandang diabetes pada umumnya.

Berita Rekomendasi

Hanya saja, tentu dokter akan melakukan penyesuaian penggunaan insulin dengan kondisi ibu hamil.

Diabetes gestasional tidak bisa dianggap sepele.

Kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah permasalahan pada ibu dan tentunya juga pada bayi. 

Pada ibu, diabetes gestasional bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan, seperti prematur, pre-eklampsia dan makrosomia (bayi lahir dengan berat lebih dari 4 kg).

Dalam jangka panjang, diabates gestasional bisa meningkatkan risiko ibu mengalami diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari.

Sementara itu, diabetes gestasional bisa menyebabkan bayi mengalami asfiksia, RDS (Respiratory Distress Syndrome), hingga kematian.

Dalam jangka panjang, anak yang lahir dari ibu dengan kondisi diabetes gestasional juga lebih berisiko mengalami obesitas di masa mendatang.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas