Update: Pengembangan Bibit Vaksin Merah Putih Sudah 60 Persen
Bibit vaksin merah putih akan diserahkan lembaga molekuler Eijkman kepada Bio Farma pada triwulan pertama 2021.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
![Update: Pengembangan Bibit Vaksin Merah Putih Sudah 60 Persen](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/profesor-wiku-adisasmito_new1.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa bibit vaksin merah putih akan diserahkan lembaga molekuler Eijkman kepada Bio Farma pada triwulan pertama 2021.
Hal itu disampaikan Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, (24/12/2020).
"Selanjutnya akan dilakukan serangkaian uji praklinik dan uji klinis dan diharapkan izin edar dapat keluar pada tahun 2021," katanya.
Kepala Lembaga Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan bahwa pengembangan bibit vaksin sudah mencapai 60 persen. Pengembang bibit vaksin dengan strain virus lokal tersebut diprediksi pada tahun depan sudah diserahkan ke Bio Farma.
Baca juga: Soal Vaksin Impor, Legislator PKS Minta BPK Turun Tangan
"Saat ini dalam persentase 60 persen dari proses laboratoriumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, pengembangan vaksin merah putih telah sesuai jadwal yang ditetapkan.
Baca juga: Satgas: Pemda Dapat Memberikan Sanksi Warga yang Menolak Vaksinasi Covid-19
Pada triwulan pertama bibit vaksin selesai untuk kemudian dilakukan uji pra klinik dan Uji klinik fase 1 hingga 3.
"Sejauh ini sudah on the track," katanya.
pemerintah mengembangkan vaksin Covid-19 secara mandiri yang diberi nama vaksin merah putih. Pengembangan tersebut sebagai bagian dari upaya jangka panjang pemerintah dalam menanggulangi Pandemi Covid-19.
Vaksin merah putih merupakan vaksin yang bibitnya dikembangkan di Indonesia dengan menggunakan strain atau isolavirus yang bertransmisi di Indonesia. Pengembangan vaksin merah putih dilakukan enam lembaga di antaranya yakni Lembaga Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung