Apa Itu Autocannibalism? Kebiasaan Menggigit Kuku Termasuk Jenis Autocannibalism, Ini Penyebabnya
Kebiasaan menggigit kuku termasuk jenis Autocannibalism, berikut penjelasan mengenai Autocannibalism, beserta jenis, penyebab, hingga pengobatannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
Pica dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak dan remaja.
Mereka yang menderita kelainan ini cenderung mendambakan es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen, dll.
Baca juga: Sejauh Mana Peran Nutrisi Dalam Pengobatan Masalah Kesehatan Mental?
3. Onychophagia
Onychophagia diartikan sebagai keinginan atau dorongan yang tidak terkendali untuk memakan kuku dan tidak sama dengan menggigit kuku yang Anda lakukan dalam situasi cemas.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada kuku.
4. Trichophagia
Trichophagia juga disebut sebagai sindrom Rapunzel.
Jenis ini ditandai dengan kebiasaan memakan rambut sendiri.
Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan atau infeksi pada saluran pencernaan, karena rambut tidak dapat dicerna.
Lantas, apa gejala dan penyebab Autocannibalism?
Gejala Autocannibalism
Gejala Autocannibalism dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguannya.
1. Kerusakan tubuh, seperti pendarahan, memar, jaringan parut, perubahan warna, kerusakan saraf dan infeksi.
2. Masalah gastrointestinal, seperti mual, sakit perut, sakit maag, darah di tinja dan penyumbatan atau kerusakan saluran GI.