Apa Itu Autocannibalism? Kebiasaan Menggigit Kuku Termasuk Jenis Autocannibalism, Ini Penyebabnya
Kebiasaan menggigit kuku termasuk jenis Autocannibalism, berikut penjelasan mengenai Autocannibalism, beserta jenis, penyebab, hingga pengobatannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai Autocannibalism, lengkap beserta jenis, penyebab, hingga pengobatannya.
Dikutip dari Boldsky, Autocannibalism disebut sebagai self-cannibalism atau autosarcophagy, yang merupakan suatu bentuk kanibalisme, di mana seseorang memakan sebagian dari bagian tubuhnya.
Bahkan kebiasaan menggigit dan memakan kuku atau kulit Anda juga termasuk dalam kategori kanibalisme.
Autocannibalism secara umum diartikan sebagai gangguan kesehatan mental, yang ditandai dengan dorongan untuk memakan bagian tubuh diri sendiri.
Baca juga: Apa Itu Eksfoliasi? Berikut Sederet Manfaat Melakukan Eksfoliasi pada Kulit Wajah
Baca juga: Cegah Anemia Pada Remaja, Apa yang Harus Dikonsumsi? Apa yang Dilarang?Begini Tipsnya
Namun, hal tersebut ditentang dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang menyatakan bahwa Autocannibalism tidak dapat dikenali sebagai gangguan kesehatan mental yang dapat didiagnosis.
Beberapa bentuk Autocannibalism yang paling umum termasuk memakan hal-hal seperti koreng (kerak kulit), kuku, kulit, rambut, dan boogers (lendir hidung).
Jenis Autocannibalism tertentu diklasifikasikan sebagai perilaku berulang yang berfokus pada tubuh atau BFRB, yang dipahami sebagai kebiasaan pasif tetapi parah.
Jenis Autocannibalism
1. Dermatophagia
Autocannibalism jenis ini digambarkan dengan memakan kulit di jari atau tangan dan lebih parah daripada hanya menggigit kuku atau kulit yang lepas.
Hal ini dapat menyebabkan pendarahan dan merusak kulit.
2. Allotriophagia
Allotriophagia juga dikenal sebagai pica.
Jenis ini ditandai dengan kebiasaan memakan hal-hal yang tidak dianggap sebagai makanan.