Beda Cacing Beda Gejala Cacingan yang Dialami Anak, Simak Penjelasan Dokter
Menurut Dokter spesialis anak dr. Nurliza, Sp. A, gejala cacingan yang terjadi pada anak berbeda-beda dari jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh.
Editor: Anita K Wardhani
Maka, inilah penyebab kenapa banyak anak-anak yang terkena cacing kremi akan merasakan gatal-gatal di sekitar anus. Gatal yang terus menerus di sekitar anus, susah tidur karena merasakan gatal di sekitar anus, sekitar anus terasa nyeri dan terjadi iritasi, terdapat cacing kremi pada tinja.
Cacing gelang
Jenis cacingan berikutnya adalah ascariasis lumbricoides, kondisi yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang.
Cacing jenis ini biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi. Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing ini.
Berbeda dengan cacing kremi yang wujudnya kecil, cacing gelang dewasa yang berkembang biak di usus memiliki ciri-ciri tubuh panjang, melebihi 30 cm.
Biasanya baru diketahui setelah melihat cacing yang keluar bersamaan dengan tinja.
Tak hanya itu cacing gelang ini juga bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk, nyeri perut, mual bahkan kadang sampai muntah, berat badan turun, tampak cacing pada tinja, lesu, dan demam.
Apabila tidak ditangani secara baik dan serius ini akan menyababkan masalah pada kesehatan sang buah hati, seperti anemia dan kekurangan gizi.
Cacing tambang
Cacing ini menyebabkan anemia pada anak-anak, sehingga berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan memengaruhi kecerdasan anak. Cacing tambang memiliki ciri-ciri melekat pada usus.
Adapun ciri-ciri gejala yang dapat ditimbulkan dari cacing tambah pada anak diantaranya, nyeri perut hilang dan timbul kembali, diare, mual, demam, anemia, napsu makan menurun dan ditemukannya darah dalam fases.
Infeksi cacing pita
Penyakit cacing piat ini diakibatkan saat anak makan makanan daging yang cara pengelolaannya belum baik atau belum matang.
Serta akan menimbulkan gejala seperti mual, sakit perut, nampak lemah dan lemas, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, dan kemungkinan akan menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.