Cegah Kanker Serviks Lewat Vaksinasi HPV
Vaksinasi ini tidak hanya penting dilakukan terhadap tiap perempuan dan laki-laki saja, namun juga pasangan yang hendak menikah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
"Kanker serviks juga dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan karena inkubasi HPV tidak menunjukkan gejala apapun. Butuh waktu lama, bahkan lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks," kata dr Diana.
dr Diana menambahkan bahwa kasus penyakit kanker serviks ini justru banyak dialami kaum perempuan berusia produktif.
"Seringnya kanker serviks terdeteksi pada perempuan usia produktif, di mana perannya masih sangat dibutuhkan dalam keluarga," pungkas dr Diana.
Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks merupakan kanker yang menempati urutan kedua yang dialami perempuan Indonesia.
Jumlah kasusnya pun mencapai 36.633 atau 17,2 persen secara nasional, dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya.
Angka tersebut mengalami peningkatan hampir 15 persen dari tahun 2018.
Ini mengindikasikan bahwa ada sebanyak lebih dari 21.000 keluarga di Indonesia yang ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan atau istri karena kanker serviks setiap tahunnya.
Hal ini tentu saja mengakibatkan beban sosial yang begitu besar bagi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga Indonesia ke depannya.
Padahal, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.