Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Peneliti Sebut Vaksin Sinovac Efektif Melawan Virus Mutasi B117, Tapi Tidak B1351

Penelitian tersebut mengatakan jika vaksin ini masih cukup efektif dan hanya mengalami sedikit resistensi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Peneliti Sebut Vaksin Sinovac Efektif Melawan Virus Mutasi B117, Tapi Tidak B1351
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan layanan penyuntikan Vaksin Sinovac dosis pertama kepada pelayan publik pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pada kegiatan ini, sebanyak 1.100 petugas pelayan publik menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Satpol PP, PD Kebersihan, Organda, Dishub, Diskar PB, Cagar Budaya, PDAM, pekerja pariwisata, dan dosen perguruan tinggi. Penyuntikan vaksin ini terus dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 tahap kedua tuntas pada Mei 2021. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para peneliti menyebutkan Vaksin Sinovac cukup efektif melawan melawan varian SARS-CoV tipe Liar B117

Hal ini disampaikan oleh epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berdasarkan The New England Journal of Medicine (NEJM).

Berdasarkan penelitian secara laboratorium, Dicky mengatakan jika vaksin Sinovac punya kemampuan efikasi dalam melawan varian B117 di Inggris.

Penelitian tersebut mengatakan jika vaksin ini masih cukup efektif dan hanya mengalami sedikit resistensi.

Baca juga: Menkes Bakal Minta Presiden Jokowi Negosiasi ke China Tambah Dosis Vaksin Sinovac

Berbeda pada mutasi B1351 yang menunjukkan 2,5 sampai 3,3 kali menurunkan efikasinya dari vaksin ini. 

Namun di sisi lain, Dicky menambahkan jika pada penelitian ini belum melihat bagaimana efikasi vaksin pada varian B117 Plus mutasi E484K

BERITA TERKAIT

"Namun yang jelas mutasi E484K di semua varian itu dapat menurunkan efikasi vaksin. Bagaimana detailnya, masih dalam proses penelitian," katanya saat diwawancarai, Jumat (9/4/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas