Sama Seperti Covid-19, Herpes Zoster Ditularkan Lewat Udara dan Menyerang saat Imun Tubuh Turun
Penyakit Herpes Zoster (HZ) disebut memiliki kesamaan cara penularan seperti virus corona (Covid-19), yakni melalui udara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Selain NPH, komplikasi yang juga bisa timbul adalah kehilangan penglihatan jika Herpes Zoster ini terjadi
di sekitar mata.
Kemudian masalah neurologis seperti radang otak dan kelumpuhan wajah serta infeksi kulit berkepanjangan pun dapat terjadi.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui cara pencegahan dan pengobatan yang perlu dilakukan jika terinfeksi Varicella Zoster Virus (VZV), virus yang menyebabkan Herpes Zoster.
Satu diantaranya adalah melalui penggunaan vaksin, meskipun pada dasarnya vaksin hanya digunakan sebagai strategi pencegahan.
Sedangkan untuk tahap pengobatan, perlu dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan anjuran dokter.
Mereka yang pernah menderita penyakit cacar air memiliki risiko besar untuk terkena Herpes Zoster.
Kendati demikian, risiko penyakit ini jauh lebih besar dialami mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah (imunokompromais).
Seperti kelompok lanjut usia (lansia), penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, penderita kanker, stress psikis, pasien pasca operasi serta pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menekan sel imun tubuh.
Pengobatan kanker, radiasi maupun kemoterapi pun dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, sehingga potensi terkena Herpes Zoster pun cukup besar.
Oleh karena itu, dr Anthony menekankan bahwa yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit ini adalah melalui cara selalu menjaga imun tubuh.
Selain itu, penting pula untuk menghindari kontak langsung terhadap penderita Herpes Zoster.
"Maka, fokus pencegahan terhadap HZ ini yaitu meningkatkan imunitas tubuh secara umum, serta menghindari kontak terhadap virus dari penderita HZ," jelas dr Anthony.
Terkait gejala yang dialami saat seseorang mulai terkena penyakit ini, kata dia, tidak terlihat secara spesifik karena biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas.
Gejala ini akan berlangsung selama kurang dari satu minggu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.