Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penderita Diabetes Boleh Berpuasa, Tapi Perhatikan Dua Hal Ini Ya

Yang pertama adalah, para penderita diabetes ini harus mengendalikan kadar gula darahnya terlebih dahulu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penderita Diabetes Boleh Berpuasa, Tapi Perhatikan Dua Hal Ini Ya
Shutterstock
Ilustrasi berbuka puasa bagi diabetesi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, KEMD mengatakan bahwa pasien penderita penyakit diabetes masih bisa melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan.

Namun tentunya ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan sebelum menjalani puasa.

Yang pertama adalah, para penderita diabetes ini harus mengendalikan kadar gula darahnya terlebih dahulu.

Kadar gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan si penderita.

Dampak ini tidak hanya dapat dirasakan dalam jangka pendek saja, namun juga jangkan panjang.

"Untuk pasien diabetes, sebenarnya boleh pada prinsipnya berpuasa apabila glukosa (zat gula) darahnya terkontrol," ujar dr Marina, dalam talkshow live Instagram @radiokesehatan, Senin (19/4/2021).

Selain mengendalikan gula darah, para penderita diabetes yang hendak berpuasa diharapkan benar-benar mengetahui kondisinya.

BERITA REKOMENDASI

Apakah mereka mengalami komplikasi serius seperti jantung, ginjal atu organ tubuh lainnya.

"Terus tidak ada komplikasi-komplikasi serius lainnya yang kira-kira bisa berbahaya pada saat pasien berpuasa ramadan," kata dr Marina.

Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Berpuasa, Tapi Ketahui Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan

Terdapat perbedaan antara penyebab munculnya penyakit diabetes tipe 1 dan 2.

Diabetes tipe 1 yang umumnya dialami anak-anak atau usia muda, biasanya disebabkan oleh proses autoimun yang merusak pankreas.

Pada kondisi ini, pankreas pun akhirnya tidak dapat memproduksi insulin, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.


"Bagi tipe 1 biasanya disebabkan karena proses autoimun yang merusak pankreas yang menyebabkan insulin hampir tidak ada kadarnya di dalam diri kita," papar dr Marina.

Biasanya, pengobatan yang dilakukan terhadap penderita diabetes tipe ini adalah melalui pemberian insulin suntik setiap hari.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas