Ketahui Aktivitas Berisiko Alami Saraf Kejepit dan Cara Penanganannya
Saraf kejepit merupakan suatu kondisi di mana bantalan pada tulang belakang menonjol kearah saluran tempat saraf lewat.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saraf kejepit merupakan suatu kondisi di mana bantalan pada tulang belakang menonjol kearah saluran tempat saraf lewat.
Akibat penonjolan tersebut terjadi sebuah tekanan yang menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri dapat bersifat lokal atau hanya di satu titik.
Namun pada satu kasus, rasa nyeri dapat menjalar akibat jepitan saraf. Nyeri bisa sampai ke daerah kaki, seperti paha belakang dan betis.
Saraf kejepit memang paling sering terjadi pada deretan tulang belakang, leher, punggung, pinggang, tulang duduk dan tulang ekor.
Karena pada bagian tubuh tersebut, manusia bergerak secara dinamis.
Baca juga: Pakar Bedah Saraf Siloam Hospitals Dampingi Tim Medis RSUD Jaya pura Lakukan Operasi Syaraf Kejepit
Selain itu, ada rasa kebas dan kesemutan yang muncul. Umumnya satu sisi saja seperti kiri atau kanan.
Terkadang ada kedua sisi namun, kasusnya seperti itu tidak banyak. Hal ini diungkapkan oleh dr Erwin A.D Nanulaitta, Sp KFR.
Menurut dia, beberapa profesi berisiko untuk alami syaraf kejepit. Misalnya pekerjaan yang mengangkat, mendorong hingga menarik beban.
Baca juga: Cerita Musriyani Lewati Sakit Saraf Kejepit Berkat JKN-KIS
Selain itu pekerjaan yang harus membungkuk, jongkok, seperti di instalasi listrik juga akan berisiko besar menimbulkan rasa nyeri.
Pekerjaan di atas membuat tekanan di dalam rongga perut. Tekanan dominal itu meningkat.
"Karena menahan napas akan menyebabkan tekanan dalam rongga perut. Penonjolan tulang belakang lebih menonjol karena tekanan di depan besar. Akibatnya tonjolan semakin besar," katanya dalam live streaming, Kamis (29/4/2021).
Pertama adalah mengikuti prosedur keamanan selama bekerja, sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya saraf kejepit.
Ada beberapa latihan yang bisa diberikan. Latihan tersebut terdiri dari tiga hal yaitu peregangan otot yang kaku.
Kemudian menguatkan otot yang lemah dan menstabilkan inti dari pinggang tersebut. Termasuk otot di dinding perut.
Jika rasa nyeri terjadi maka langsung lakukan konsultasikan pada dokter. Agar mendapatkan pengobatan dan fisioterapi.