Benarkah Penderita Asma Rentan Tertular Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
jika penderita asma terkontrol baik terpapar Covid-19 maka tidak menyebabkan menjadi lebih berat
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan PB Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI) Arto Yuwono Soeroto mengatakan, penderita asma yang tidak terkontrol memiliki risiko lebih rentan terinfeksi Covid-19, bila dibandingan penderita asma yang terkontrol.
"Jadi ketika asmanya terkontrol baik, yang artinya dengan pengobatan yang maju sekarang ini, enggak ada keluhan, enggak ada batuk, enggak ada mengi, maka asma tidak meningkatkan risiko untuk tertular Covid-19," kata dia dalam konferensi pers virtual peringatan Hari Asma, Jumat (7/5/2021).
Lanjut Arto, jika penderita asma terkontrol baik terpapar Covid-19 maka tidak menyebabkan menjadi lebih berat atau tidak meningkatkan angka kematian.
Baca juga: Kenali Mitos Seputar Asma, Salah Penanganan Bisa Sebabkan Kematian
"Saya bilang kalau terkontrol dengan baik ya terkendali dengan baik ya. Tapi sebaliknya kalau asmanya tidak terkendali dengan baik ya, enggak berobat dengan baik dan benar jadi asmanya sering sekali timbul menjadi berpengaruh terhadap terhadap beratnya penyakit dan kerentanan penyakitnya," jelas Arto.
Ia berharap, penderita asma bisa melakukan perlindungan maksimal di tengah pandemi ini, dengan menghindari pemicu seperti debu, makanan, serta rajin berobat.
Baca juga: Asma Pertama Kali Bisa Menyerang Saat Dewasa dan Lansia, Dipicu Gaya Hidup
"Penderita asma di era ini harus mengelola asmanya dengan baik dan benar supaya tidak rentan menderita Covid-19 dan menjadi berat," imbuhnya.
Asma adalah penyakit kronis yang dipicu oleh kelainan patologis genetis, sifat alergi yang menyebabkan asma akan selalu menetap.
Baca juga: Penderita Asma Lebih Berisiko Terpapar Covid-19, Benarkah?
Untuk itu, penderita tidak dapat terbebas 100 persen dari asma. Akan tetapi, gejala asma bisa dikendalikan dengan menggunakan obat pengontrol secara teratur.
Jika gejala asma sudah bisa dikontrol, penderita asma pun dapat beraktivitas seperti orang lain.
Serangan asma bisa terjadi lagi apabila penderita terpapar faktor pencetus.
Penderita harus menghindari faktor pencetus asma yang bisa berasal dari dalam dan luar tubuh, seperti rasa cemas berlebihan, stres, debu, udara dingin, bulu binatang, polusi udara, dan lain sebagainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.