Sinar UV, Krim Topikal, atau Laser, Mana Perawatan Terbaik Penderita Vitiligo?
- Vitiligo memang bisa menjadi kondisi yang sulit untuk ditangani, namun ada beberapa pilihan cara perawatan untuk membantu mengobati penyakit ini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Vitiligo memang bisa menjadi kondisi yang sulit untuk ditangani, namun ada beberapa pilihan cara perawatan untuk membantu mengobati penyakit ini, mulai dari pemakaian krim, terapi cahaya hingga penggunaan laser.
Apa itu vitiligo?
Vitiligo adalah penyakit yang tidak diketahui penyebabnya namun menyebabkan bercak warna yang berbeda pada kulit.
Proses autoimun yang terjadi pada sel yang membuat pigmen atau warna kulit (melanosit), menghasilkan bercak dengan pigmen yang lebih sedikit dari biasanya.
Baca juga: Penderita Vitiligo Rentan Alami Depresi
Baca juga: Solusi Perawatan Vitiligo Terkini Dengan Sistem UV Laser Solid State
Kondisi vitiligo biasanya memuncak pada usia 20-an atau 30-an dan dapat dikaitkan dengan penyakit autoimun lainnya.
Lalu apa pilihan perawatan utama untuk mengobati vitiligo?
Dikutip dari laman goodrx, Selasa (22/6/2021), berdasar bukti terbaru dari terapi yang sukses dilakukan untuk repigmentasi dan penghentian penyebaran, ada beberapa perawatan terbaik untuk penderita vitiligo.
Krim untuk vitiligo
Krim ini adalah pengobatan umum bagi penderita vitiligo.
krim steroid atau steroid yang digunakan pada permukaan kulit (topikal) dengan kekuatan sedang hingga tinggi biasanya menjadi pilihan terbaik bagi orang-orang yang memiliki vitiligo pada bagian tubuh lain, bukan di wajah.
Contohnya, krim seperti fluticasone (Cutivate) atau mometasone (Elocon) yang dapat digunakan satu kali dalam sehari selama periode 3 hingga 6 bulan.
Untuk area yang lebih sensitif seperti wajah maupun lipatan tubuh, pilihlah steroid yang lebih lemah seperti krim hidrokortison 2,5 persen atau krim obat yang tidak mengandung steroid.
Namun yang perlu anda catat adalah menggunakan steroid topikal terlalu lama dapat memberikan efek samping yakni penipisan kulit.