Yuk Kenali Vitiligo, Penyakit Depigmentasi Kulit yang Dapat Dicegah Jika Ditangani Lebih Dini
Vitiliglo memiliki batas jelas pada kulit dan bertambah besar secara progresif akibat hilangnya melanosit fungsional.
Penulis: Choirul Arifin
DR. Dr. Reiva Farah Dwiyana, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV, pengurus PERDOSKI, dan staf pengajar di Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran UNPAD menyatakan, salah satu kampanye yang akan digelorakan kepada para pasien Vitiligo agar tetap optimis adalah 'Dare to Bare'.
Kampanye ini mengajak mereka berani untuk menunjukkan vitiligonya, tanpa perlu menutupi vitiligonya dengan make up atau baju.
Penerimaan dan dukungan yang penuh ikhlas diyakini akan menumbuhkan rasa percaya diri untuk terus berusaha, beriktiar secara medis, psikologis, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, sehingga tumbuh rasa mencintai diri sendiri diantara para penderita vitiligo.
Upaya ini juga mengajak mereka menerima kondisi tubuh apa adanya dan berteman dengan vitiligo, sehingga diharapkan para pasien akan lebih produktif, sehat jasmani, dan terjadi repigmentasi spontan akibat menurunnya kadar oksidan di dalam tubuh.
Setiap tahun di bulan Juni, Vitiligo Research Foundation (VRF) yang dibentuk sejak 2011 menyelenggarakan kegiatan sosial.
Di Indonesia, kegiatan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia ini, diketuai Dr. Srie Prihianti Gondokaryono, SpKK(K), PhD sebagai Honorary President of WVD 2021, dan mendapatkan dukungan penuh Ketua Umum PERDOSKI yDR. Dr. M. Yulianto Listiawan, SpKK(K) serta panitia pendukung lainnya.
Dr. Srie Prihianti Gondokaryono, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV, Honorary President of WVD 2021 menyatakan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Vitiligo Day Sedunia tahun ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa.
Kegiatan ini dapat memberikan fokus perhatian terhadap situasi dan tantangan Vitiligo di Indonesia dari semua pihak terkait secara nasional maupun internasional baik secara ilmiah maupun sosial.
Kesempatan ini juga digunakan untuk membangun VitiHOPE, sebuah wadah support group untuk pasien vitiligo di Indonesia.