Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Solusi Menurunkan Kadar Hemoglobin A1c untuk Pengobatan Pasien Diabetes Tipe-2

Menurunkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) secara signifikan saat ini diyakini menjadi salah satu cara pengobatan diabetes tipe-2

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Solusi Menurunkan Kadar Hemoglobin A1c untuk Pengobatan Pasien Diabetes Tipe-2
diabetes.co.uk
Ilustrasi diabetes 

"Menurut Indonesian Renal Registry tahun 2019, 26 persen penyakit ginjal kronis disebabkan oleh nefropati diabetik. 

Baca juga: Panduan Sederhana Pilih Buah untuk Penderita Diabetes

Kini, nefropati diabetik menjadi penyebab penyakit ginjal kronis tertinggi kedua setelah hipertensi di Indonesia,” katanya.

Pendekatan multifaktorial dalam penanganan diabetes tipe-2 memerlukan sejumlah pengobatan yang berbeda.

Hal ini dapat menurunkan tingkat kepatuhan pasien selama menjalani pengobatan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orang dengan diabetes memiliki tingkat kepatuhan yang sangat rendah karena proses pengobatan yang rumit sehingga menyederhanakan proses pengobatan merupakan langkah utama untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien.

“Berbagai kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi dan kepatuhan pasien yang rendah dalam menjalankan pengobatan diabetes dapat menyebabkan risiko komplikasi yang serius.

Kita perlu menetapkan standar baru untuk pengobatan diabetes tipe-2. Ketika kondisinya dikelola dengan baik, risiko komplikasi yang dapat mengancam jiwa dapat dikurangi,” kata Prof Suastika.

Ilmuwan Australia, Paul Dastoor dari University of Newcastle di Australia mengembangkan tes gula darah bebas rasa sakit bagi penderita diabetes, atau dikenal dengan strip non-invasif.
Ilmuwan Australia, Paul Dastoor dari University of Newcastle di Australia mengembangkan tes gula darah bebas rasa sakit bagi penderita diabetes, atau dikenal dengan strip non-invasif. (Twitter @Uni_Newcastle)
Berita Rekomendasi

Berbagai fakta ini mendorong Novo Nordisk meluncurkan GLP-1 RA (glucagon-like peptide-1 receptor agonist) terbaru, sebuah inovasi pengobatan untuk pasien diabetes tipe-2 di Indonesia. GLP-1 RA digunakan sekali dalam seminggu untuk membantu pasien mencapai target gula darah mereka.

Selain itu, obat ini juga memiliki manfaat dalam penurunan berat badan dan risiko penyakit kardiovaskular, serta diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.

"Terapi GLP-1 RA adalah jenis terapi berbasis inkretin untuk menangani diabetes tipe-2.

Jenis terapi ini bekerja melalui mekanisme aksi hormon yang disebut inkretin, yang berfungsi mengendalikan cara kerja pankreas.

GLP-1 RA mampu menurunkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) secara signifikan saat digunakan dalam pengobatan diabetes tipe-2," kata Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia Anand Shetty.

Prof. Suastika menambahkan, terapi GLP-1 RA yang cukup digunakan sekali dalam seminggu ini mampu menurunkan kadar HbA1c secara signifikan.

Sekitar 80 persen atau 4 dari 5 pasien yang menjalani pengobatan dengan GLP-1 RA berhasil mencapai tingkat HbA1c di bawah 7 persen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas