Memahami Perbedaan Endemi, Epidemi, dan Pandemi
Endemi, epidemi, hingga pandemi merupakan tingkatan pada penyebaran penyakit. Yang menentukan status itu adalah WHO.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan, sering muncul istilah endemi, epidemi, hingga pandemi dalam pemberitaan.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, ada beberapa tingkatan pada penyebaran penyakit.
Pertama adalah endemi, yang merupakan penyakit yang biasa dan menjangkit di satu daerah saja.
Dr Reisa mencontohkan misalnya Malaria dan Demam Berdarah Dague.
Sedangkan epidemi, kondisi dimana penyakit menular menjangkit secara luas dan banyak menimbulkan korban. Misalnya yang pernah terjadi hingga ke Indonesia adalah flu burung.
Kemudian pandemi, adalah yang dirasakan saat ini, yaitu wabah mengancam berbagai negara dan diperlukan usaha antar negara untuk menanggulanginya.
Baca juga: Epidemiolog dari Universitas Airlangga Ungkap Kunci Bisa Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Baca juga: Epidemiolog Beberkan 3 Dampak Serius jika Angka Kematian Covid-19 Disembunyikan
"Pihak yang mendeklarasikan penyakit sebagai darurat kesehatan global adalah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Deklarasi tersebut mempertimbangkan kalau ada risiko serius," ungkapnya pada Siaran Radio Kesehatan, dikutip Tribunnews, Rabu (25/8/2021).
Pertimbangan tersebut meliputi banyaknya penderita penyakit baru yang muncul pada suatu populasi masyarakat.
Selain itu menyebabkan penyakit serius pada manusia dan mudah menyebar satu orang ke orang lain.
Pandemi sendiri ternyata tidak ada hubungan dengan tingkat keparahan penyakit dan seberapa banyak jatuhnya korban. Namun, dilihat dari luasnya penyebaran secara geografis.
Menurut dr Reisa, perlu kolaborasi antar pemerintah dan masyarakat untuk mengakhiri pandemi. Di sisi lain, setelah pandemi berakhir ada 'pekerjaan rumah' lain yang perlu dihadapi.
"Misalnya Polio, Cacar dan sebagainya. Pekerjaan rumah setelah Covid-19 bukan pandemi tapi eliminasi dan eradikasi. Oleh karena itu pencegahan dengan tertib, prokes dan program vaksinasi," katanya lagi.