Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Tunda Pengobatan, Ini Saran Spesialis Penyakit Dalam untuk Penderita Kanker Paru

Meskipun pandemi masih berlangsung, pasien kanker paru disarankan untuk tetap menjalani pengobatannya seperti biasa. Secara rutin cek ke dokter.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Jangan Tunda Pengobatan, Ini Saran Spesialis Penyakit Dalam untuk Penderita Kanker Paru
Bet_Noire
Ilustrasi kanker 

Banyak penelitian yang ditujukan pada pengendalian faktor risiko, agar dapat menurunkan angka kejadian maupun kematian pada pasien kanker paru.

Prof. Aru menekankan bahwa salah satu faktor risiko penyebab kanker paru adalah paparan asap rokok serta polusi lingkungan.

Menurutnya, setiap orang berpotensi mengidap kanker paru karena faktor paparan yang mereka peroleh setiap harinya.

Baca juga: Wamenkes Sebut Saat Ini Sedang Dilakukan Penelitian Terhadap Jamur untuk Obat Kanker

Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar masyarakat mulai hidup sehat dengan mengurangi maupun menghindari penggunaan bahan berbahaya yang dapat memicu munculnya kanker paru.

"Penting untuk diketahui bahwa setiap orang bisa mengidap kanker paru, sehingga perlu mengambil langkah-langkah untuk mulai mengurangi dan menghindari paparan dari bahan-bahan berbahaya terutama asap rokok serta polusi lingkungan," kata Prof. Aru.

Selain itu, perlu juga dilakukan deteksi dini bagi perokok aktif maupun pasif untuk mengetahui risiko mereka terkena penyakit ini.

"Oleh karena itu tetap biasakan untuk memeriksakan diri terutama paru secara teratur ke dokter di fasilitas kesehatan setempat terutama bagi perokok aktif maupun pasif, walaupun situasi pandemi Covid-19," papar Prof. Aru.

Berita Rekomendasi

Jika nantinya hasil pemeriksaan yang dilakukan secara rutin itu menunjukkan diagnosis bahwa seseorang terkena kanker paru, maka ia harus melakukan pengobatan secara rutin untuk mengurangi risiko peningkatan penyebaran kanker.

"Apabila seseorang terdiagnosis kanker paru, maka kami mengimbau agar pasien tersebut tetap semangat dan tidak takut untuk ke rumah sakit, guna mendapatkan pengobatan yang memadai karena sudah ada prokes ketat," pungkas Prof. Aru.

Perlu diketahui, kanker paru merupakan penyebab 'kematian akibat kanker' tertinggi di dunia.

Menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.796.144 kematian akibat kanker paru di dunia.

Sedangkan di Indonesia, angka kejadian kanker paru mengalami peningkatan dari angka sebelumnya yakni dari 30.023 pada 2018, menjadi 34.783 pada 2020.

Selain itu, angka kematian akibat kanker paru juga meningkat dari sebelumnya yakni 26.069 pada 2018, menjadi 30.843 pada 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas